Salam alaikum,

By
Published: 2013-01-16T06:52:00+07:00
Cara Berdoa yang Tidak Mengandung Kesyirikan
panduan tauhid kita
Sudah terbit buku untuk memudahkan Ikhwan/Akhwat memahami kajian tauhid hakiki yang termuat di situs ini secara lebih tersusun dari anak tangga pemahaman Islam yang paling dasar. Ikhwan yang berminat memiliki buku ini dapat menghubungi penerbitnya langsung di www.midaslearning.co.id
Pusaka Madinah adalah sebutan untuk ilmu, amal, dan muanayah tauhid hakiki yang menjelaskan sinergi syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat dari kalangan khawwasul khawwas yang disampaikan oleh Mursyid, K.H. Undang bin K.H. Sirad bin K.H. Yahya dengan sanad aly sebagai berikut: (1) Nabi Muhammad Rasulullah Saw., (2) Nabi Khidir a.s., (3) Abdul Aziz ad-Dabarq, (4) Abdul Wahab at-Tazi, (5) Ahmad bin Idris, (6) Muhammad Sanusi, (7) Muhammad Mahdi, dan (8) Muhammad Idris.
I ni semacam pemerkenalan singkat tentang mengapa pengajian tauhid hakiki yang disampaikan Alm. K.H. Undang Sirad di Majlis Talim Al-Wahidi...
Tulisan ini sekadar mengamalkan sunnah menyampaikan. Tidak lebih tidak kurang. [tapi kalau situ punya duit lebih, bagi-bagi dong ke kita-kita xD]
Tips sederhana ini silakan dikolaborasikan dengan panduan doa yang yang Sobat ketahui. Yang disampaikan di sini ada dalam bimbingan seorang guru tauhid. Jadi bukan semata hasil olah pikir dan rasa saya pribadi.
Cukup basa-basinya, kita mulai yah 8D
Berdoa dengan doa-doa Qurani
Jika kita berdoa dengan doa-doa tertentu yang berasal dari Quran, mulut membaca..tapi hati tujukan ke Allah.
Hati dan pikiran jangan mengingat-ingat arti terjemahan bahasa Arabnya [‘kan kita sudah tahu artinya dengan sekali baca, iya kan?! Apalagi kalau Sobat sudah hafal bacaan versi bahasa Arabnya itu). Hati dan pikiran juga jangan ke hajat yang kita maksud. Jangan!!
Logikanya:
Kalau kamu minta sesuatu ke orang, ketika meminta -- kamu pasti mengarahkan pandangan pada orang yang dimintai, bukan pada barang yang ada di tangannya'kan??
Nah, prinsip ini juga berlaku untuk ibadah apapun, salat, ngaji, dll.
Berdoa dengan bahasa sendiri
Allah itu Mahakaya. Silakan minta apa saja yang baik-baik sebanyak-banyaknya, sebagus-bagusnya, sepuas-puasnya, tapi...jaga jangan sampai redaksi kalimat doa itu bersifat memerintah Allah. Dianjurkan dengan sikap merendah diri dan berharap-cemas.
contoh paling parah: xD
"Ya Allah..kok ane gak kaya-kaya sih.. padahal si Jabrik yang dulu tukang ngebon ke ane aja sekarang udah idup enak. Ayolah plis dong Allah. Ayolahh.. pelisss... mudahkan dan limpah-ruahkan rezekiku Ya Allah.."
Cara Menujukan Hati ke Hadirat Allah:
Allah di Quran menegaskan berkali-kali bahwa Diri-Nya itu "laysaka mitslihi syai'un" alias TIDAK SAMA DENGAN SESUATU, maka jangan sekali-kali kita membayang-bayangkan Allah itu seperti tulisan alif-lam-lam-ha, atau seperti lafal [bunyi perkataan] "Allah". Jangan sekali-sekali kita mengira-kira Allah itu berbentuk seperti ini-itu, atau berbentuk cahaya-cahaya. Itu semua salah dan menyalahi makna "laysaka mitslihi syai'un".
Amannya ketika berdoa, kita tujukan hati pada Allah dengan cara hati dan pikiran diam. Pause pikiran dan perasaan: jangan memikirkan apa-apa juga jangan merasa-rasa apa-apa. Kalau terpikir, terbayang, terlintas, terasa apa-apa, itu bukan Tuhan. Kalau terpikir, terbayang, terlintas apa-apa, artinya kita tidak khusyuk dalam berdoa.
Mohon diingat pula:
Di Quran disebutkan setiap doa PASTi dikabulkan Allah. Akan tetapi, SEPERTI APA dan KAPAN pengabulan doa, itu terserah Allah, bukan terserah orang yang berdoa. Jadi, sabar dan selalu ber-positif thinking, wajib disandingkan dengan doa kita ke hadirat Ilahi. Okey?!
Mudah-mudahan kalimat-kalimat saya ini mudah dipahami. Semoga bermanfaat. InsyaAllah. Aamiiin. :) Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Rangkuman:
Adab
sebelum berdoa:
siapkan diri tulus-ikhlas mengharapkan pengaturan Allah, bukan pengaturan diri.
ketika berdoa:
hanya kepada Allah kita menghadapkan hati [pikiran dan perasaan bukan ke hajat yang kita minta]
jangan ada kesan memerintah Allah [apalagi kalau ditambah efek meronta-ronta atau nangis guling-guling. Lebay tu mah xD]
selesai berdoa:
yakin Allah kabulkan dan jangan tebersit perkataan, "Duh, dikabulkan gak ya? Aku ni masih banyak dosa padahal." [kalau gak yakin bagus jangan pernah berdoa, Brur].
Rukun
rukun fi'li:
pakaian dan tempat bersih, menghadap kiblat lebih utama, mengangkat kedua tangan setinggi dada.
rukun qauli:
mengucapkan doa dengan jelas, fasih, tenang, tersusun rapi.
rukun qalbi:
pikiran dan perasaan diam.
kolaborasi ketiga rukun:
Badan menghadap, mulut mengucap, hati diam, kekal beserta Allah.
Allahua'lam.