Tafakur, Zikir ھ , dan Kosong ~ Pusaka Madinah

burnzone

AD (728x60)

Tafakur, Zikir ھ , dan Kosong

"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]

Performa dan tampilan terbaik laman ini pada peramban Microsoft Edge. Khusus pengguna perangkat mobile: Apabila ada artikel yang tampilannya terpotong, silakan baca dalam mode landscape. Apabila masih terpotong, artinya artikel tersebut hanya nyaman dibaca via laptop atau PC.
landscape mode.



Apa Allah itu? Tidak ada tafsirnya.
Apa itu Allah? Dirinya alam.
Siapa itu Allah? Satu Maharuang dan semesta alam.
Bagaimana Allah itu? Meliputi alam dunia dan akhirat.

Yang dapat mengalahkan pengaruh ketuhanan dan kenabian, yaitu dengan kesadaran tinggi dalam pengenalan. Kalau kita musyahadah pada kosong, kita berada dalam kosong. Sadari kita benar-benar dalam kosong. Itulah yang tidak ada tafsirnya. Yang tidak ada tafsirnya itulah ھ , maka kosonglah dia. Ini pribadi antara kita dengan Tuhan.

Perasaannya perasaan itu Ruh Qudus. Hendaklah kita rasakan sampai kepada yang diam itu (sama-tengah-hati). Inilah diistilahkan: "Ada di dalam diam." Tubuh yang diam inilah yang tajalli. Syahadat ada di dalam diam.

Ruh Qudus itu zat mutlak. Dan zat mutlak itu Rahasia Tuhan. Kalau ruh rayhan itu sifat atau cahaya zat (mutlak) itu. Cahaya zat itu menjadi manusia. Cahaya zat inilah cahaya Ruh Qudus (cahaya diri Ruh Qudus).

Tubuh yang diam itulah yang tajalli. Syahadat ada di dalam diam. Ruh Qudus itu zat; Rahasia Tuhan. Sedangkan zat dan sifat itu satu, maka ingatan dan perasaan itu musti satu.

Sahnya tafakur: Ruh Qudus diam. Kosong itu nyawa hakiki atau Nur. Muhammad itu nyawa majati, artinya yang ada di sama-tengah-hati.

Musyahadah pada kosong, kita berada dalam kosong. Sadari kita berada dalam kosong. Itulah ھ yang tidak ada tafsirnya. Jadi, ھ ini tidak diucapkan dengan huruf atau dengan suara; tidak dibunyi-bunyikan. Cukup disadari kita berada dalam kosong.

Tafakur tidak boleh lama-lama. Jika lama, jahat. Hanya satu saat saja. Untuk cepat berhasil, bawalah dengan mengaji Quran. Jangan ingat-ingat kosong dan sesuatu lagi. Apabila merenyamnya hilang, sampailah orang itu.

Orang yang sempurna mengenal Allah itu, apa yang terlintas, terdengar, teringat, terpandang, dan lain-lain itu, semuanya BUKAN Allah. Jadi, penghabisan tafakur, siapa memandang putih dirinya, sampailah ilmunya.

Yang dimaksud putih ini adalah tidak berwarna. Artinya bersih. Kalau sudah melihat tubuh ini, tampaklah sekalian alam. Baru dia tahu yang dikatakan "laysa kamitslihi syaiun" dan mukhalafah itu. Inilah yang dikatakan: lam ya'rif, lam ya'zawq. Apabila merasa, dapatlah kamu.

Iman zawq itu bukan dengan baca-baca, melainkan dengan rasa. Yang dikehendaki makrifat di dalam tafakur, satu saja yang ada: Laa mawjudun illallah. Kalau sudah makrifat, semuanya kembali kepada Yang Punya Hak.

Dunia ini firasat, induk akhirat. Maksudnya, selama di dunia berpikirlah bagaimana di akhirat nanti.

Maharuang di akhir nanti pecah delapan. Surga itu delapan. Dan neraka itu untuk para kafirun. Tidak ada untuk Islam.

Kalau tidak ada nahwu dan tafsir, tidak akan jalan tasawwuf dan filsafat. Karena pembukaannya untuk menjalankan faham.

  • laa - tiada
  • min - dari
  • hal - adakah
  • kaifa - bagaimana
  • ilaa - kepada
  • Huwa - Engkau


**


Nabi Muhammad itu manusia luar biasa, tetapi jangan salah paham. Beliau manusia dijadikan. Masukkan dirimu ke dalam dirimu, yakni masuk ke sama-tengah-hati (pusat). Kalau dapat masuk, akan tampaklah akhirat. Caranya: khidmatkan diri kita.

Kalau orang menyebut "hu", ini belum kelu benar lidahnya. Masih "Kaulah Allah".
Kalau ھ, kelu lidahnya. Kalau ھ jalan sendiri, Rahasia Tuhan itulah tubuhnya.

Kalau menguap, ini pertanda kelalaian pikiran. ھ inilah urat nadinya hakiki. Kalau ھ sudah berjalan sendiri, bersihlah orang itu. Inilah nyaman senyaman-nyamannya.

Banyak orang mengetahui Tuhan, tetapi mengapa sedikit yang mau mengenal Tuhan.


Yang dikatakan kosong itu nyata. Inilah Diri Mahasuci. Diri Mahasuci itu terlindung oleh zat-sifat. Zat itu qadim, tentulah sifatnya pun qadim. Zat itulah yang bernama Allah. Zat itu bercahaya. Cahaya Zat itu dikatakan Nur Allah atau lebih tepat lagi, Nur Zat Allah.

Dari Nur Zat Allah inilah jadi Nur Muhammad. Tentu Nur Allah itu Nur-nya Muhammad. Nur Muhammad yang ada pada diri Muhammad Rasulullah itu Nur Allah juga.

Zat itu Diri Allah. Mahasuci dari segala sesuatu (Subhan Allah). Tidak ada sesuatu beserta-Nya, Berdiri Sendiri, tidak memerlukan tempat, tidak pula mengambil tempat (tidak bertempat). Zat yang men-tajalli-an Rahasia Diri-Nya.

Adapun Rahasia Diri-Nya itu berwujud Nur. Nur, sewaktu ditajallikan, hidupnya dengan Zat. Nur inilah kejadian yang awal. Nur itu bernyawakan Zat. Maka dikatakan Zat itu nyawanya Nur.

Yang disebut kosong itu nyata. Inilah Diri Mahasuci. Diri Mahasuci ini terlindung oleh Zat dan Sifat. Zat itulah (yang disebut) Allah. Zat itu qadim dan Sifat itu qadim juga. Zat itu bercahaya. Cahayanya bernama Nur.

Nur Zat itu perhimpunan segala Sifat, Asma, dan Af`al atau Sifat, Asma, dan Af`al itu berhimpun pada Zat. Kalau sudah paham, Zat itu dirinya Muhammad Rasulullah. Dirinya Muhammad Rasulullah (Zat) itu diri kita juga. Kenallah kita diri Rahasia Tuhan. Diri Muhammad Rasulullah itulah diri Rahasia Tuhan.


Yang kita lihat ini kulit. Menandakan ada isi. Yang tidak kelihatan itulah isi.
Kosong yang kita lihat ini zat-sifat alias kosong kulit. Isinya, zat-mutlak. Zat mutlak itu bukan Tuhan, melainkan Sifat Tuhan. Tuhan itu yang mana? Rabbul Izzati, Zat-nya Zat. Itulah Yang Mahakuasa.

Kalau sudah tahu Tuhan itu Zat-nya Zat, syahadatlah kamu. Inilah dikatakan, Islam itu diawali dengan syahadat; diakhiri dengan syahadat. Dalam salat juga demikian.

Islam itu artinya selamat. Selamat di dunia, selamat di akhirat; selamat di alam Barzakh sampai yaumil qiyamah.

Intisari dalam agama ini (Islam) 3 saja:

  1. Islam : berisi salat dan rukun iman.
  2. Iman : mengerjakan perintah dan menjauhi larangan.
  3. Ihsan : ketika beribadah, pandanglah Allah itu.


Maka materi Islam itu apa? Salatlah 5 waktu, itulah materinya, sedangkan memandang Allah itu materinya dengan pandangan ihsan atau pandangan mata hati (ulil albab). Sebagaimana diingatkan Allah dalam Al-Quran, "Hai ulil albab." Artinya pada mereka yang dikaruniai pandangan mata hati.

Apa itu ihsan? Buka Kitab Hadis Bukhari-Muslim.


- Syaikh Siradj -
Tafakur, Zikir ھ , dan Kosong
Adam Troy Effendy
By Pusaka Madinah
Published: 2012-11-01T06:24:00+07:00
Tafakur, Zikir ھ , dan Kosong
5 411 reviews
Buku ISuS

Buku Ilmu Sedikit untuk Segala²nya

Sudah terbit buku untuk memudahkan Ikhwan/Akhwat memahami kajian tauhid hakiki yang termuat di situs ini secara lebih tersusun dari anak tangga pemahaman Islam yang paling dasar. Ikhwan yang berminat memiliki buku ini dapat menghubungi penerbitnya langsung di www.midaslearning.co.id

  • Untuk mengetahui seluk-beluk buku lebih komprehensif, lengkap dengan uraian per bab dan video garis besar kajian buku, silakan kunjungi landing page rekanan resmi kami di: www.bukutauhidhakiki.com
  • Untuk memesan buku dari rekanan resmi yang terdekat dengan kota Ikhwan/Akhwat, silakan kunjungi tautan ini: "Kami di Kota Anda".
"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]
Tags: , ,
admin Pusaka Madinah

Pusaka Madinah adalah sebutan untuk ilmu, amal, dan muanayah tauhid hakiki yang menjelaskan sinergi syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat dari kalangan khawwasul khawwas yang disampaikan oleh Mursyid, K.H. Undang bin K.H. Sirad bin K.H. Yahya dengan sanad aly sebagai berikut: (1) Nabi Muhammad Rasulullah Saw., (2) Nabi Khidir a.s., (3) Abdul Aziz ad-Dabarq, (4) Abdul Wahab at-Tazi, (5) Ahmad bin Idris, (6) Muhammad Sanusi, (7) Muhammad Mahdi, dan (8) Muhammad Idris.

18 komentar:

Anonim mengatakan...

:20:

Ratnawati Utami mengatakan...

Semoga bisa menjadi ihsan agar tidak mudah digoda iblis dan anteknya....

Unknown mengatakan...

"Diri Muhammad Rasulullah itulah diri Rahasia Tuhan."

Wa fi Sirri Ana :)

Unknown mengatakan...

"Yang kita lihat ini kulit. Menandakan ada isi. Yang tidak kelihatan itulah isi."

kata orang seperti batang kangkung...isinya kosong...luarnya kosong juga :20:

Unknown mengatakan...

"Tafakur tidak boleh lama-lama. Jika lama, jahat."

dulu bokap pernah bilang kalo visi atau pandangan hati itu memang "dibukanya" ga lama... kalo lama itu khayalan (panjang angan2). trus ane tanya kapan dong kita bisa lama2? beliyau jawab: kalo dah mati. :15:

Unknown mengatakan...

absen dulu yang pentingg... Anonymus ini siapa ya gerangan? prasaan selalu pertamax deh...hihihi :24:

MUX LIMO mengatakan...

aamiiin.. makasih, Mbak Ami :21:

MUX LIMO mengatakan...

Ajeb, Bang Arbi...:8: ..dan Zahiru Rabbi wal bathinu abdi.. :]

MUX LIMO mengatakan...

Yesshhh!!! :16:

MUX LIMO mengatakan...

Dahsyat! titip salam tuk Ayahanda Abang ya! Apa kata beliau itu sesuai dengan di Quran tentang larangan memanjangkan angan ya, Bang.. :11:

ikutan :15: ah..

Anonim mengatakan...

|:-D|

Unknown mengatakan...

Man 'arapallah kalla lisanuhu . . .

rasa nya rasa yg merasa, baru disitu kita tahu bahwa tuhan gak ada rasa2 nya, jeruk gak mungkin ngerasa dirinya rasa jeruk, (Berdiri sendiri) gak ada yg lain kalau sudh satu gak mungkin ada rasa lain, atau rasa diri kalau pun ada merasa, mau bilang ke siapa kan SENDIRI (SATU DIRI) KALLA LISANUHU = KELU LIDAH NYA, Mau bilang ke siapa kan sendiri...ahad

Unknown mengatakan...

Mantaappp... setuju banget mas icha :8:
yg dirasakan dan yg merasa itu melibatkan dualitas :) kalo sudah SATU ga ada lagi rasa-rasa ya kang :)
wah mas icha sudah putus makrifat rupanya. kyk layangan tewang aja ... hihihi :13:

Unknown mengatakan...

Rasa lahir ataupun Rasa batin itu timbul karena adanya GESEKAN dari dua atau lebih.

Nah kalau SATU (AHAD) adanya, tidak akan ada GESEKAN, maka tidak ada Rasa yg timbul. Biasa aja...jadi ga usah koprol n bilang "wow" segala yaa... :)

MUX LIMO mengatakan...

wkwkwk itu bukan mas Icha.. itu mas Ancha, Bang.. kebetulan beliau satu pegajian ma ay inih.. :D

@Cha Makasih udah sudi mampir.. sering2 la main sini.. :-"

Unknown mengatakan...

Icha itu panggilan malamnya kang, kalo siang Acha. hihihi... :3: becanda yaa mas ancha...salam ikhwan fillah...

Unknown mengatakan...

Assalammualaikum..
Salam kenal nie Kang ..
Kang Mux Limo saya mohon ijin untuk meng-copy atau mungkin mencetak artikel/ bahasan/ pembelajaran ilmu hakekat ini untuk diri saya atau bahkan orang 2 yang dekat dengan saya ...
Terima kasih sebelumnya ...

Damar mengatakan...

Assalamualaikum ....
Bang mux ikutan copas mau di jadikan artikel supaya mudah memahami

 

Barangsiapa menghendaki kebaikan bagi dirinya, niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya. (Q.S. Al-Insan:29)

Copyright © Pusaka Madinah| Peta Situs | Designed by Templateism