Zahiru Rabbi wal Bathinu Abdi dan Penyesalan Manusia ~ Pusaka Madinah

burnzone

AD (728x60)

Zahiru Rabbi wal Bathinu Abdi dan Penyesalan Manusia

"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]

Performa dan tampilan terbaik laman ini pada peramban Microsoft Edge. Khusus pengguna perangkat mobile: Apabila ada artikel yang tampilannya terpotong, silakan baca dalam mode landscape. Apabila masih terpotong, artinya artikel tersebut hanya nyaman dibaca via laptop atau PC.
landscape mode.

Di dunia manusia tidak percaya dengan zahiru Rabbi wal bathinu abdi. Disepelekan. Begitu di Barzakh sampai di akhirat zahiru Rabbi wal bathinu abdi itu nyata, timbul penyesalan.

Di dunia, boleh kau olok-olok, di akhirat nyata benar-benar. Mana dapat diolok-olok lagi. Penyesalan saja yang ada.




avramidis.info


Zahiru Rabbi wal Bathinu Abdi dan Penyesalan Manusia
Adam Troy Effendy
By Pusaka Madinah
Published: 2012-10-31T03:59:00+07:00
Zahiru Rabbi wal Bathinu Abdi dan Penyesalan Manusia
5 411 reviews
Buku ISuS

Buku Ilmu Sedikit untuk Segala²nya

Sudah terbit buku untuk memudahkan Ikhwan/Akhwat memahami kajian tauhid hakiki yang termuat di situs ini secara lebih tersusun dari anak tangga pemahaman Islam yang paling dasar. Ikhwan yang berminat memiliki buku ini dapat menghubungi penerbitnya langsung di www.midaslearning.co.id

  • Untuk mengetahui seluk-beluk buku lebih komprehensif, lengkap dengan uraian per bab dan video garis besar kajian buku, silakan kunjungi landing page rekanan resmi kami di: www.bukutauhidhakiki.com
  • Untuk memesan buku dari rekanan resmi yang terdekat dengan kota Ikhwan/Akhwat, silakan kunjungi tautan ini: "Kami di Kota Anda".
"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]
Tags: ,
admin Pusaka Madinah

Pusaka Madinah adalah sebutan untuk ilmu, amal, dan muanayah tauhid hakiki yang menjelaskan sinergi syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat dari kalangan khawwasul khawwas yang disampaikan oleh Mursyid, K.H. Undang bin K.H. Sirad bin K.H. Yahya dengan sanad aly sebagai berikut: (1) Nabi Muhammad Rasulullah Saw., (2) Nabi Khidir a.s., (3) Abdul Aziz ad-Dabarq, (4) Abdul Wahab at-Tazi, (5) Ahmad bin Idris, (6) Muhammad Sanusi, (7) Muhammad Mahdi, dan (8) Muhammad Idris.

8 komentar:

Anonim mengatakan...

:-"

i.m firzal mengatakan...

nyambung pertanyaan di lain artikel gpp ya.....
Sebenernya ada pertarosan lain, tp ana mau ngelurusin dl pertanyaan sebelumnya. (nanya mulu....) hehe...
Maksud ana, imam Mahdi dari perspektif majlis akang. Apa pernah dijelaskan / diceritakan ?
Mengenai jawaban kang Mux ttg pertanyaan sy sbelumnya yg unpredict tsb mmg mengena, n ana coba amalkan. Insya Allah. Bi idznillah.
Syukran.
Ana tunggu ya.....

Unknown mengatakan...

absen dulu yang pentiinggg...hehehe :D

Unknown mengatakan...

sama kang absen dulu ne

MUX LIMO mengatakan...

absen juga ah, di urutan 3.. :13:

MUX LIMO mengatakan...

hehehe gak apa, Kang.. namanya muzakarah, selalu asyik buat saya mah :D kalo di majlis kami..mengenai Imam Mahdi ini bisa dibilang hampir gak pernah disinggung, Kang. Guru kami di dalam maupun di luar pengajian, bicara beliau cenderung selalu membawa kita ke Tuhan. "kenal diri;kenal Allah", bagaimana meraih husnul khatimah, serta bagaimana agar kita benar2 merasakan keesaan, sebenar-benar penyaksian yang tampaknya menjadi fokus utama pembahasan majlis kami, Kang.

Tapi bila saya pikir dan timbang kaitan pengajian tauhid ini dengan topik akhir zaman: adapun jika ciri utama para jundullah itu adalah tidak cinta dunia dan tidak takut mati, saya kira para murid beliau relatif memenuhi syarat itu. <--- ini murni pemikiran saya saja, tentu dalam konteks Allahua'lam ya, Kang. :^

Setuju, Kang.. :8: konon para arif billah juga menganjurkan kita yang belum kasyaf untuk menganggap setiap lelaki asing yang kita jumpai itu sebagai Nabi Khidr a.s. karena tiada yang tahu selain jika beliau sendiri memperkenalkan diri ya. Tapi jujur, Kang.. di keseharian.. kalau saya jumpa peminta-minta.. saya justru mikirnya, "jangan-jangan dia malaikat yang lagi mau nguji." hehehe makanya sebisa mungkin saya kasih tuh.. :D

Unknown mengatakan...

Punten Kang Mux dan sobat sarang, artinya "zahiru Rabbi wal bathinu abdi" apa? mohon maaf karena saya nggak ngerti bahasa arab.

Salam buat Abah Siradj dan Kang Mux, Bang Arbi , Kang Ari dan sobat sarang semuanya

MUX SPARROW mengatakan...

InsyaAllah secara simpel maksud hakikinya seperti ini, Kang Dulur:
Kita sebagai abdi, sudahlah bertubuhkan Tuhan sebab memang kita ada dalam liputan-Nya. [Q.S. Fushilat:54] Allahua'lam. http://lh5.googleusercontent.com/-ACvMINZL0bU/ULpjs5Un44I/AAAAAAAAHf8/OOqMVCUj2zk/s88/allah_bless.gif

 

Barangsiapa menghendaki kebaikan bagi dirinya, niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya. (Q.S. Al-Insan:29)

Copyright © Pusaka Madinah| Peta Situs | Designed by Templateism