Hati Rabbani, Akal Rabbani, Pandangan Rabbani ~ Pusaka Madinah

burnzone

AD (728x60)

Hati Rabbani, Akal Rabbani, Pandangan Rabbani

"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]

Performa dan tampilan terbaik laman ini pada peramban Microsoft Edge. Khusus pengguna perangkat mobile: Apabila ada artikel yang tampilannya terpotong, silakan baca dalam mode landscape. Apabila masih terpotong, artinya artikel tersebut hanya nyaman dibaca via laptop atau PC.
landscape mode.

Akal terbagi atas
1. akal jasmani;
2. akal ruhani;
3. akal nurani;
4. akal rabbani.

Dengan akal yang mana untuk membahas masalah ketuhanan?
Pakailah akal yang haq, yakni akal rabbani.

Lihatlah ilmuwan-ilmuwan Barat hanya pakai akal jasmani.
Efeknya banyak kesalahpahaman berujung pada kekafiran sampai mati.
Tidak tahu masalah hidup. Tahunya hidup di alam dunia saja.

Padahal ada hidup di alam nasahut;
ada hidup di alam jabarut;
ada hidup di alam malakut;
ada hidup di alam lahut;
ada hidup di alam qudus.

Ada hidup di alam rahim perut ibu kamu, bukan di perut kambing.
Keluar dari alam rahim, hidup lagi di alam fana;
keluar dari alam fana, hidup lagi di alam barzakh;
keluar dari alam barzakh, hidup di alam akhirat.

Di alam akhirat inilah kita menonton jin, setan, Iblis dan pengikut-pengikutnya dipanggang dalam api yang menyala-nyala.

Hai otak murtad, baca surah Fathir ayat 6!

Nabi Muhammad Saw. berselawat sejalan dengan pandangan rabbaninya atau musyahadah rabbaniyyah. Mustahil tidak dilihat beliau Muhammad yang diselawatinya.

Dengan kasyaf rabbani, jika aku katakan yang aku pandang, disangkanya aku orang gila dan akan dihalalkan dagingku untuk dimakan, kata Sayyidina Ali.

Simpanlah yang sangat ter-rahasia itu. Ada tempatnya dibicarakan. Biarlah kucing-kucing mengeong, kafilah tetap berjalan.


Melihat orang yang mengemudikan kendaraan,
Orang yang menggunakan akal jasmani memandang pengemudi itu ketika mengemudi dengan pikiran, penglihatan, tangan, dan kakinya.

Orang yang menggunakan akal rabbani memandang pengemudi itu mengemudi dengan perasaan.




Hati Rabbani, Akal Rabbani, Pandangan Rabbani
Adam Troy Effendy
By Pusaka Madinah
Published: 2013-01-09T20:19:00+07:00
Hati Rabbani, Akal Rabbani, Pandangan Rabbani
5 411 reviews
Buku ISuS

Buku Ilmu Sedikit untuk Segala²nya

Sudah terbit buku untuk memudahkan Ikhwan/Akhwat memahami kajian tauhid hakiki yang termuat di situs ini secara lebih tersusun dari anak tangga pemahaman Islam yang paling dasar. Ikhwan yang berminat memiliki buku ini dapat menghubungi penerbitnya langsung di www.midaslearning.co.id

  • Untuk mengetahui seluk-beluk buku lebih komprehensif, lengkap dengan uraian per bab dan video garis besar kajian buku, silakan kunjungi landing page rekanan resmi kami di: www.bukutauhidhakiki.com
  • Untuk memesan buku dari rekanan resmi yang terdekat dengan kota Ikhwan/Akhwat, silakan kunjungi tautan ini: "Kami di Kota Anda".
"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]
Tags: ,
admin Pusaka Madinah

Pusaka Madinah adalah sebutan untuk ilmu, amal, dan muanayah tauhid hakiki yang menjelaskan sinergi syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat dari kalangan khawwasul khawwas yang disampaikan oleh Mursyid, K.H. Undang bin K.H. Sirad bin K.H. Yahya dengan sanad aly sebagai berikut: (1) Nabi Muhammad Rasulullah Saw., (2) Nabi Khidir a.s., (3) Abdul Aziz ad-Dabarq, (4) Abdul Wahab at-Tazi, (5) Ahmad bin Idris, (6) Muhammad Sanusi, (7) Muhammad Mahdi, dan (8) Muhammad Idris.

46 komentar:

MUX SPARROW mengatakan...

BRB masih kejar setoran ni, Prens.. http://lh3.googleusercontent.com/-NmB7A0rmlfA/UO1aeePI8MI/AAAAAAAAIH4/yfL7wZfhTcQ/s50/sibux.gif

Anonim mengatakan...

assalamualaikum....
dapet pelajaran baru,

Unknown mengatakan...

Emang sih kalao kita Cuma pake AKAL JASMANI aja jadi bisa NAKAL
Makanya ada Akal2 yng lain ; akal ruhani, akal nurani dan akal rabbani
Jadi hidupnya ga pada nyimpang dari aturan Tuhan dan pada ngawur….
setujuuuuuu ban gettt dah....

Unknown mengatakan...

Alhamdulillah... terima kasih abah utk pelajarannya dan kangmux untuk postingannya.

"Hidup selalu hidup"... Ga ada matinya. mati hanya ada dalam istilah saja, sebagai tanda bahwa kita sudah pindah alam. dari alam rahim "mati" lalu lahir ke alam fana. dari alam fana "mati" lalu lahir ke alam baqa, dan begitu seterusnya. Sungguh perjalanan panjang tiada henti yg penuh lika liku dengan tantangan yang berbeda di masing-masing alam. Pertanyaannya? bagaimana kah bekal kita utk persiapan di alam ini dan alam lanjutan? caranya sudah dibuka oleh Rasulullah bahwa sebaik2 bekal adalah TAQWA. Taqwa itu ya bersyariat, lengkap dengan makrifatnya.

Kita akan melalui padang mahsyar yg matahari hanya berjarak sejengkal diatas kepala kita. ada jembatan siratal mustaqim yg lebih tipis dari rambut dibelah tujuh. Semua itu tidak kita dapati di alam fana, tapi adanya di alam berikutnya. Begitu juga halnya, tidak ada laut luas dan planet di alam rahim, tapi ada di alam fana. TIAP2 ALAM BERBEDA TANTANGANNYA. SEBERAPA SIAPKAH KITA UTK ALAM LANJUTAN ITU?

"Berbekallah, dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal." (Q.S. al-Baqarah : 197)

“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat [49]:13)

Ingat, sebaik2 bekal adalah TAQWA. Bersyariatlah lengkap dengan makrifatnya. Jangan mau di-kebiri...

Anonim mengatakan...

mau tanya nih....
ntar kalo kiamat,semua kan ancur
terus manusia melewati beberapa tahapan sampai kepada masuk surga atau neraka.

setelah itu,apakah Allah swt akan menciptakan kehidupan manusia baru lagi?atau mungkin malah kita sekarang bukanlah sesi pertama manusia,bahwa sudah ada manusia sebelum kita?

Ayoe mengatakan...

Alhamdulillah.... nambah lg nich pelajarannya....

Unknown mengatakan...

Tanya aja sama Allah maunya gimana bang haji... http://lh3.googleusercontent.com/-8wtXl5v8lW8/UFXgsebsyCI/AAAAAAAAFvs/oJaS8vE-Vwk/s128/gituloh.gif

Bagi ane sih yg penting matangin TAUHID dulu deh di diri ini, ngapain mikirin itu. Kalu sudah mantap TAUHID, mau gimana yg terjadi InsyaAllah senantiasa dalam rahmat Allah.

Anonim mengatakan...

:D

MUX SPARROW mengatakan...

http://lh5.googleusercontent.com/-NyfcNUQUYYA/ULpkRODStNI/AAAAAAAAHmA/pS9ZZXWpcWU/s74/wsalam.gif Mas.. alhamdulillah :)

MUX SPARROW mengatakan...

Iya ya, Bang Djun.. kalau dipikir-pikir mah gitu.. kalau mau selaras ma Allah.. maka tinggal mainkan alat kekal yang udah Allah patrikan ke kita.. tinggal kita mau atau gak aja mengusahakan ngeklik tombol "ON"-nya :D

MUX SPARROW mengatakan...

:8: Brad!

MUX SPARROW mengatakan...

Alhamdulillaaah.. moga manfaat ya, Mbakyune :D

Unknown mengatakan...

Absen dulu,,
terimakasi saudara mux,,.

Kang Oncom mengatakan...

sya pernah diberi komentar oleh teman saya. bahwa saya jangan dulu belajar tauhid. karena jika orang awam seperti saya belajar tauhid, gak akan kepikiran ktanya. belajarlah memperdalam islam dari hal kecil dulu, seperti sodakoh, solat 5 waktu dan dan perintah2 lainnya. nanti tauhid akan datang dengan sendirinya seiring sejauh mana pendalaman kita terhadap islam... menurut pendapat bang arbi gimana ni? :D



-Kang Oncom-

Unknown mengatakan...

Insya allah keselamatan dan kesejahteraan allah tetapkan melimpah ruah atas diri DATOK UNDANG SIRADH dan keluarga,muxlim sekeluarga sobat/dulur-dulur sarang semuanya serta semua yang keterapan NURMUHAMMAD,salam kenal dari kebumen,mohon tunjuk ajarnya untuk lebih mengenal PENCIPTA KU,terima kasih sebelum dan sesudahnya,wassalam...

Unknown mengatakan...

Alhamdulillah.... nambah lg ilmunya

Anonim mengatakan...

Alhamdulillah ketemu saudara sekampung...^__^

Yuk ah kita belajar bareng disini
Blog ini terbuka lebar untuk kita semua yang mau belajar

Hariyanto Wijoyo mengatakan...

terimakasih banyak sobat atas pencerahannya :)

Unknown mengatakan...

hihi kang oncom kemana aja, lama ga muncul niyh....kapan ya terakhir kita ngupi bareng? wkwkwk

AWALUDDIN MAKRIFATULLAH
Artinya : Awalnya beragama itu mengenal Allah.
Artinya lagi : Makrifatullah itu ya untuk Bersyariat (Kerja Nyata)

Yang pertama dalam Rukun Islam itu apa? SYAHADAT dulu atau SHOLAT dulu? Sholat kalau tidak mengenal yg dikenal kita nyembah siapa? ke arah mana tujuan ibadahnya? Kenali dulu TAUHID baru bersyariat. Nah, TAUHID yg bagaimana yg tidak kepikir sama kita? emang sulit ya TAUHID itu? sebenarnya kita sudah kelamaan di jauhkan dari tauhid, makanya serasa asing dengan tauhid. kesannnya susah dan hanya orang2 pilihan yg boleh belajar tauhid. padahal ga begitu keadaannya.

Ketahuilah TAUHID ini "awalnya ibadah" (Awaluddin). ^__^

Ayoe mengatakan...

Bang Arbi.... Ijin copas tulisanmu ya... mo buat status di fb. Boleh kan... Boleh.... Boleh.....Boleh.... :)

Muaz Elhaaj mengatakan...

Wuuiiihh...mantap Bang Arbi. semakin bertambah ini pengetahuan.B-)

Kang Oncom mengatakan...

ada aja kang. cuman emang lagi SR aja hehe. berhubung ada yang mau di tanyain makanya baru komen.

terakhir kita ngupi bareng tu minggu2 kemaren klo gak salah hehe..

btw soal,
"Sholat kalau tidak mengenal yg dikenal kita nyembah siapa? ke arah mana tujuan ibadahnya? Kenali dulu TAUHID baru bersyariat."

ya saya ngerti maksudnya kang arbi dan masuk akal sekali. sip kang. hatur tengkyu pisan
mungkin yang bilang begitu mah hanya cobaan aja buat ane :D

-Kang Oncom-

Unknown mengatakan...

Kang Muuuuxx....izin tereak-tereak yaa.... =))

Wasiat buat diri pribadi sayah nih.... :)

Tenang tiada kan dapat diwujudkan
Pabila diwujudkan..yang ada ditenang-tenangkan..aku tenang...!!

Sabar tiada kan dapat diadakan
Pabila diadakan..yang ada disabar-sabarkan...aku sabar...!!

Ikhlas tiada kan dapat dihadirkan
Pabila dihadirkan...yang ada ikhlas-ikhlasan..aku ikhlas..!!

Sadarlah....pabila aku yang mengupayakan...akan datang aku pengakuan.....!!
Yang ada hanya aku yang mengaku-aku..penuh kepalsuan..penuh keangkuhan..!!
aku...aku...aku...dan selalu akuuuu...!!

Aku tenang...aku sabar..aku ikhlas....aku bisa.....aku....akuuu....palsuuuuu!!!

Bukan aku yang tenang...tapi Allah lah menenangkan...
Bukan aku yang sabar...tapi Allah lah yang menyabarkan...
Bukan aku yang ikhlas..tapi Allah lah yang mengikhlaskan...
Bukan aku yang shalat..tapi Allah lah yang menshalatkan..
Bukan aku yang ada.....tapi Allah lah yang mengadakan......

Berbahagialah kamu bukan karena kamu bisa tenang, sabar, ikhlas, shalat.....bisa apapun..!!
Berbahagialah kamu karena Allah masih memberikan....bukan kamu yang upayakan..

Kembalikan segalanya....dengan sepenuh pengembalian...
Kembalikan kebaikanmu.....lalu perbanyaklan pujian......
Kembalikan keburukanmu...lalu perbanyaklah mohon ampunan..
Kembalikan aku-mu kepada Aku...yang menamakan diri Nya Allah....
Dia akan mengembalikannya kepadamu.....dengan rasa yang berbeda..kamu akan tahu bedanya.....

Tetaplah dalam “Laa haula wala quwwata illa billah......”

Unknown mengatakan...

:D hihi... hatur tengkyu juga kang oncom. Alhamdulillah ya kang, tidak terkecoh oleh "jebakan betmen" dari temennya kang oncom ityuh. wkwkwk

sering2 lah komen di mari temenin aey n sobat2 lainnya. mau sharing kek, mau nanya kek, atau sekedar mampir ngupi juga boleh. hahahaha.... mau ya mau ya..hihihi

oya, latihan DIAM-nya gimana kang? udah makin paham yah mudah2an. karena dg latihan itu kita paham sendiri nantinya. makanya minta PAHAM KE ALLAH. jangan pake amalan2 ini itu. Allah itu bukan wirid2an, maka dekatilah dengan DIAM.

Unknown mengatakan...

aduuuhh jadi malooo niyh...hehehe..

silahkan mbak yoe, apa saja komen2 saya silahkan dicopas. hak cipta milik Allah semata. Ane cuman jalani Af'al-Nya aja koq, begitu juga kita semuah disinih :D

Smoga menginspirasi buat temen2 semua. yang nonmuslim jadi muslim, yang muslim jadi berTAUHID. yang bertauhid kekal bersama Allah...Amiin..

Unknown mengatakan...

Aku tenang...aku sabar..aku ikhlas....aku bisa.....aku....akuuu....palsuuuuu!!!

SETUJUUUU...selalu deh ane :16: tiap kali abis baca puisi Kang Xanana. seolah2 ini puisi dari Kang Xanana buat ane pribadi. ahiks... makasiy ya Kang, banyak yg ane ambil pelajaran dari puisi iniyh... mencerahkan dan penuh kritikan utk introspeksi diri. Itulah gunanya teman seperjalanan. untuk mengingatkan kita jika tersalah niat atau tujuan, atau bahkan pengakuan.

MUX SPARROW mengatakan...

Halaw Kang Oncom..
Justru kalau kita liat dari sejarah syiar Islam sejak mula, yang Rasulullah ajarkan pada umat ini adalah urusan tauhid dulu, Kang.. "Tawheed Comes Firs" hehehe

Adanya tanggapan penuh waspada seperti di atas, itu kami anggap wajar karena sebab-sebab berikut:
1. Kebanyakan pengajar tauhid hanya paham teori, tidak paham cara mengajarkan praktinya.. artinya, para pengajar itu pandai cerita "buah duren" tapi belum pernah benar-benar makan duren.

2. Pengajar tauhid pun msih banyak yang ilmu kepahamannya setengah jalan.. artinya msih belum bisa membedakan yang qadim dari yang hadis [baharu], lalu praktiknya pun main "kira-kira" sampai akhirnya malah timbul kelainan jiwa.

Contoh kasus: beramal zikir-zikir lalu tiap dengar kata "Allah" tubuhnya kelojotan. <== ini tanda ada jin terkurung gara2 tak paham ilmu zikir sudah berani-berani berzikir.

3. Banyak pengajar dan pengamal tauhid|makrifat salah jalan yang membunuh syariat.

Nah, kalau ketemu yang beginian jangan diikut.Pasti laknat ujungnya, Kang. Yang layak kita ikuti mah orang yang sukses sampai ke Allah..jangan yang sukses jadi laknatullah 'kan.

InsyaAllah kalau ilmu pahaman dan amal tauhid yang ada di sini bersih dari kesyirikan dan tidak membunuh syariat, justru membersihkan syariat dari kesyirikan yang mungkin terjadi. Dan Syaikh Siradj menjamin pengajaran ini dunia-akhirat loh, Kang. :20:

Unknown mengatakan...

Ane merasakan juga kesulitan dan kerumitan yang temen2 hadapi dalam proses pencarian yg HAQ dengan DIAM ini. Ada yg lagi semangat2nya latihan DIAM, ada yg udah hampir nyerah, ada yg mulai menemukan titik terangnya, ada yg merasakan perubahan di kehidupan dan di hatinya lebih TENANG, tapi ada juga yg tetep ISTIQOMAH (ehemm..).

Pastinya kita semua mengalami perubahan itu, baik disadari atau tidak, baik diakui atau tidak, KITA MELANGKAH MAJU DARI HARI KE HARI, walaupun ngesot sekalipun pokoke maju lah. karena ingat DIAM sedetik aja itu sudah latihan DIAM lho, apalagi kalau melaluinya dg SADAR walau hanya sedetik sekalipun. itu sudah latihan DIAM.

Karena kita semua selalu memulai pencarian dari NOL. seringkali kita mencari lalu tiba lah di angka 1 lalu 2 lalu 3 lalu 4 sampai 9. tanpa kita sadari sebenarnya yg kita cari itu ujung2nya bukan angka 1-9, tapi NOL itu sendirinya. tanpa kita sadari solusi dari pencarian adalah DIAM itu sendiri, bukan kasak kusuk, wirad wirid, tapi tinggal DIAM saja. Nah, karena kita terbiasa 1-9 kita lupa caranya Nol. karena biasa kasak-kusuk maka kita lupa caranya DIAM. yuk ah, kita ulangi lagi penemuan sebelum mencari dulunya sewaktu kita ga ngapa2in. DIAM.

MUX SPARROW mengatakan...

Subhanallah wal hamdulillah.. semoga demikian juga keselamatan dan kesejahteraan serta karunia tanpa batas Allah tetapkan atas Mas Banyu Urip dan keluarga. Aamiin.

Alhamdulillah tadi siang Guru sempat telpon ke saya dan saya bacakan lagi isi komentar Mas di atas.. beliau menyambut dengan tangan terbuka, bahkan waktu saya bilang, "Guru.. Guru dipanggil "DATOK" tuh." [Guru dan saya ketawa-ketiwi tapi positif ya] :D

wah, ternyata sekampung ama Mbakyu Annisa ya.. ajeb! http://lh3.googleusercontent.com/--Ku8oIXhZLM/ULpkHQ037BI/AAAAAAAAHi8/KkDNvp5QnRg/s75/mashallah.gif

MUX SPARROW mengatakan...

Alhamdulillah, Kang Wiwit.. btw, gening tacan aya inbox na nya? :-?

MUX SPARROW mengatakan...

Maksih kembali, Bang.. moga manfaat ya.. http://lh5.googleusercontent.com/-_zoLovtiL6g/UM26wgL9e4I/AAAAAAAAH34/uyAjyowW2bU/s89/inshallah.gif

Unknown mengatakan...

Alhamdulillah, dengan nambah ilmunya, nambah juga PRAKTEK DIAM nya ya mas :D

MUX SPARROW mengatakan...

Bener, Brad.. asli jujur.. ane aja baru rasain diam yang bener itu baru belakangan.. yaitu ketika belakangan ini ane baru bener-bener paham teori tentang keesaan ini.

Jadi.. tampaknya di sini terbukti kemahiran berpraktik tauhid itu [diam-tafakur] sejalan dengan tingkat kepahaman dalam hal teori ilmu tauhidnya.

Nah, Sobat Sarang sekalian..jika tujuan awal Sobat semua memang ke Allah..pasti sampai kok. Itu janji Allah di Quran. so.. chayo kk!! |:-D|

MUX SPARROW mengatakan...

katanya {Kang Muuuuxx....izin tereak-tereak yaa.... }
tapi nyatanya beliau gini-ginian ==> =)) :-?

:c: wkakaka eta mah jurus golepak-goler-barakatak ateuh Kaaang!! :g:

Unknown mengatakan...

Alhamdulillah Kang, InsyaAllah kita semua makin semangat :D

Kang Oncom mengatakan...

siap kang mux,
insya Allah update-an blog nya slalu ane baca,
Alhamdulillah sedikit2 udah banyak manfaat buat ane yang mau belajar ini hehe..
tinggal prakteknya ni :D

iya rata2 ngajarin langsung ibadah, gak mengenal dlu. langsung belajar solat tanpa dikenalkan pada siapa dulu kita sholat.
harusnya emang mungkin dari kecil diajarkan untuk mengenal Allah Sang Creator.

NB: kelojotan???? apa itu? hehe..

hatur nuhun kang mux. maaf klo ada salah2 kata :D
mudah2an kang mux sehat selalu agar dapat update terus tulisaannya dari guru siradj hehe..

Kang Oncom mengatakan...

haha siap kang insya Allah. hehe..

latihan diam?
lagi di praktekin dikit2 kang meskipun blum "terasa" apa2.. hehe..

Antox Hooligan mengatakan...

Kangen terobati nih sama puisi maut ala akang Xanana...
wah nih jawaban separuh e-mail terjawab disini...???tinggal atu lagi yg masi nyangkuttt..http://lh6.googleusercontent.com/-oITlVYUM5Go/UFV6-2oN_OI/AAAAAAAAFgU/DPhqPwatY9k/s128/anteng.gif

Antox Hooligan mengatakan...

"kk" untuk siapa tuh Om??? Kamb*ng K*rap apa Kawan kawan http://lh4.googleusercontent.com/-XrFy4Rqp55E/UFV7GYVNpkI/AAAAAAAAFhY/wtylDvtelZU/s128/kokosehan.gif

Unknown mengatakan...

KK = Kambing Kurap
kk = kakak

mengerti dd antox? gitu :D

Antox Hooligan mengatakan...

:3: Ow gitu yah... kakak toh..
xixi kirain KTP=Kambing Tnpa Pemilik

Hasani Edelin mengatakan...

Assallamualikum mau tanya karena saya awam kenapa praktek diam pusatnya di perut atau pusar bukan di hati? Bukankah segala sesuatu itu bersumber di hati? Kalau baik hati maka baik pulalah amalan? Terima kasih untuk jawabannya sebelumnya. Salam

Unknown mengatakan...

kadang "tidak terasa" itu bukan berarti tidak ber-efek. Efeknya ada, hanya tidak terasa. InsyaAllah lanjutkan saja kang. Patokan berhasinya adalah : TENANG (gerbang awal musyahadah) dan di kening seperti ada yg terhimpun. itu BUDDUHUN. itu patokan standarnya. keep semangat ya kang :D InsyaAllah akang ga sendirian koq, kita semua juga masih latihan DIAM ini koq. sama2 penumpang angkot. wkwkwk

Unknown mengatakan...

Seharusnya ini kewajiban kita para orang tua untuk mengajarkan TAUHID dulu ke anak2 sejak dini (sebelum umur 7 tahun), setelah itu baru turun ke syariat setelah anak umur 7 tahun. Kalau belum sholat maka dipukul kakinya.

MUX SPARROW mengatakan...

Alaikumsalam wa rahmatullahi wa barakatuh,
Betul, Bang.. fokus tetap ada di hati, tapi yang namanya hati ini ada 4 tingkatan dalam diri manusia, 1) syariat, 2)tarikat 3)hakikat dan 4)makrifat.

Jadi, akal-pandangan-hati juga masing2 ada pada kedudukan yang 4 tadi itu. Berikut ini sandaran dalilnya:
Hadis Qudsy:
"Telah Kuciptakan seorang malaikat di dalam tubuh setiap anak keturunan Adam. Di dalam malaikat itu ada sadr. Di dalam sadr itu ada qalb. Di dalam qalb itu ada fu'ad. Di dalam fu'ad itu ada syagf. Di dalam syagf itu ada lubb. Di dalam lubb itu asa sirr. Dan di dalam sirr itu ada Rahasia-Ku." [tuh 'kan makin ke dalam-makin ke dalam, hehe]

Ini diperkuat dengan dalil Quran
Allah cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca kaca itu seakan-akan bintang [yang bercahaya] seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, [yaitu] pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur [sesuatu] dan tidak pula di sebelah barat[-nya], yang minyaknya [saja] hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya [berlapis-lapis], Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [Q.S. Nur: 35]

hati sanubari vs hati rabbani. Allahua'lam. :)

Kang Oncom mengatakan...

Roger, copy that! :D

 

Barangsiapa menghendaki kebaikan bagi dirinya, niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya. (Q.S. Al-Insan:29)

Copyright © Pusaka Madinah| Peta Situs | Designed by Templateism