Mengapa Ateisme Itu Lucu ~ Pusaka Madinah

burnzone

AD (728x60)

Mengapa Ateisme Itu Lucu

"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]

Performa dan tampilan terbaik laman ini pada peramban Microsoft Edge. Khusus pengguna perangkat mobile: Apabila ada artikel yang tampilannya terpotong, silakan baca dalam mode landscape. Apabila masih terpotong, artinya artikel tersebut hanya nyaman dibaca via laptop atau PC.
landscape mode.


Inspirasi tulisan ini muncul setelah seorang kawan dalam percakapan (chats) di sebuah jejaring sosial menyatakan dirinya seorang atheis. Dia menertawakan orang2 yang beragama dengan mengatakan bahwa kasihan sekali orang-orang yang percaya Tuhan itu, mereka menganggap ada sang "Teman Imajiner" itu. (ini terjadi hampir setahun silam, tulisan ini adalah re-post dari blog lama :D)

Sambil lalu, dia bilang bahwa Tuhannya adalah permainan bola basket (padahal negaranya itu sama sekali tidak terkenal sebagai juara basket, ahahahaha). Lalu, dengan agak serius, dia berkata lagi, bahwa Tuhannya adalah jiwanya (soul). Kubalas pula dengan santai,"Jiwaku itu buatan Tuhan, bukan Tuhan itu sendiri." Dia lalu diam seribu bahasa, heheheh.

Kebanyakan sumber sejarah menyatakan bahwa atheisme telah ada sejak zaman Yunani menjadi mercusuar peradaban. Dari masa itu, hingga masa kegelapan dan rennaisance keberadaan orang atheis belumlah memiliki andil hingga datang orang-orang besar semacam Ludwig Feurbach, filsuf palu Nietche, Proudhon serta Bakunin ikut serta melanjutkan ide Heraklitos dan Demokritos (filsuf Yunani)), dan di kemudian hari ada Karl Marx.

Akan tetapi, tampaknya yang paling memopulerkan paham atheisme untuk era ini adalah Darwinisme. Teori evolusi Darwin kini terbukti hanya isapan jempol belaka, mungkin hanya teori perkawinan silang bunga putih dan bunga merah menjadi bunga merah muda saja yang benar2 ilmiah darinya. Lihat artikel Harun Yahya berikut ini

Teori Evolusi Darwin yang menyatakan bahwa awal kehidupan ini dari benda mati (oksigen+hidrogen+sedikit petir –> protein dan bahwa nenek moyang manusia itu makhluk bersel satu) di kemudian hari melahirkan paham-paham filosofis konyol seperti Materialisme hingga Satanisme.

Materialisme pada prinsipnya meyakini bahwa dibalik fenomena alam tidak terdapat kekuatan gaib. Alam berjalan dengan semestinya, disebabkan oleh materi yang merupakan unsur semesta yang tak terbagi dan kekal. Satanisme lebih lucu lagi, mereka menamakan dirinya Satanis, tapi juga tidak percaya adanya setan, bwaahahahah.

وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ وَمَا لَهُم بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ
Dan mereka berkata: “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa”, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja. 
(Al-Jatshiyah: 24)

Sebagian besar dari mereka berpandangan bahwa kalau mereka mati, ya sudah, hilang begitu saja. Seperti binatang mati, bunga layu, atau kayu terbakar menjadi abu. Kembali menjadi unsur alam. Hmm.. inna lillahi wa inna ilayhi raji’un archetypal baru nih xD.
DARWINISME –> CHAUVINISME –> MATERIALISME–> ATEISME-->SATANISME  
Kembali pada kawan ateis saya tadi, dia kemudian berceloteh,”Jika Tuhan itu ada, mengapa orang2 di Somalia begitu menderita? (dia bukan dari Somalia)

Waktu itu, percakapan terhenti dan beralih ke topik lain. Sebenarnya ingin kukatakan padanya hal-hal berikut ini,
  • Ketika kamu mengatakan hal tentang Somalia itu, tandanya kamu bukan tidak percaya Tuhan ada, tapi tampaknya kamu telah merasa dikecewakan Tuhan. Bahwa menurutmu, harusnya Tuhan itu “adil” dan “baik”.
  • Tuhan itu bertindak sesuai dengan Keinginan-Nya, bukan berdasarkan keinginan kita, makhluk yang selalu menuruti hawa nafsu. Tuhan itu bebas dari prinsip baik dan buruk. Karena Tuhanlah Pencipta baik dan buruk itu. Keadilan Tuhan pasti sangat berbeda dengan keadilan manusia di meja persidangan, hehehe.
  • Hal-hal buruk yang terjadi di Somalia, bisa saja merupakan hukuman (karena mereka bertindak zalim terhadap diri mereka sendiri) atau bisa jadi merupakan ujian bagi mereka (untuk berkembang menjadi sebuah masyarakat yang lebih baik), seperti arang di dasar bumi yang ditekan dari berbagai arah sehingga ia menjadi sebutir intan, benda batten keras dan batten berharga di bumi.


مَا يُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ وَمَا أَنَا بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيدِ
Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku.(Q.S. Qaf : 29)

  • Jika kamu mati, lalu nyawamu; intelektualitasmu; keunikan dirimu, hilang begitu saja, seperti debu tertiup angin, hmm… saya kira tidak demikian. Jiwamu; intelektualitasmu; keunikanmu itu terlalu keren untuk musnah begitu saja. Kalau begitu, benar2 terbukti humanisme itu nonsense yah, hehehehe xD

  • Orang-orang atheis umumnya memandang diri mereka lebih pintar daripada orang-orang beragama. Padahal, Tuhan sendiri memandang mereka itu lebih dungu daripada manusia prasejarah zaman batu yang menyembah bintang-bintang. Ini masuk akal karena manusia-manusia primitif ini terbatas secara logika, tetapi jiwa dan iman mereka tidak buta. Mereka mengakui ada kekuatan besar di luar diri mereka yang mengatur alam raya.

Barangsiapa mengandalkan pendapatnya sendiri, ia akan tersesat.” (Hadis)
Otak bekerja berdasarkan indera, tetapi nurani dapat melihat permata di dasar lautan.” (Syaikh Abdul Qadir al-Jailani)

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَالَّذِينَ هَادُواْ وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحاً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ
Sesungguhnya orang-orang mu’min, orang-orang yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin , siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah , hari kemudian dan beramal saleh , mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Q.S. Al-Baqarah: 62)

*orang-orang shabiin adalah para penyembah gemintang.
Allahua‘lam.
Mengapa Ateisme Itu Lucu
Adam Troy Effendy
By Pusaka Madinah
Published: 2010-11-19T14:21:00+07:00
Mengapa Ateisme Itu Lucu
5 411 reviews
Buku ISuS

Buku Ilmu Sedikit untuk Segala²nya

Sudah terbit buku untuk memudahkan Ikhwan/Akhwat memahami kajian tauhid hakiki yang termuat di situs ini secara lebih tersusun dari anak tangga pemahaman Islam yang paling dasar. Ikhwan yang berminat memiliki buku ini dapat menghubungi penerbitnya langsung di www.midaslearning.co.id

  • Untuk mengetahui seluk-beluk buku lebih komprehensif, lengkap dengan uraian per bab dan video garis besar kajian buku, silakan kunjungi landing page rekanan resmi kami di: www.bukutauhidhakiki.com
  • Untuk memesan buku dari rekanan resmi yang terdekat dengan kota Ikhwan/Akhwat, silakan kunjungi tautan ini: "Kami di Kota Anda".
"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]
Tags: ,
admin Pusaka Madinah

Pusaka Madinah adalah sebutan untuk ilmu, amal, dan muanayah tauhid hakiki yang menjelaskan sinergi syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat dari kalangan khawwasul khawwas yang disampaikan oleh Mursyid, K.H. Undang bin K.H. Sirad bin K.H. Yahya dengan sanad aly sebagai berikut: (1) Nabi Muhammad Rasulullah Saw., (2) Nabi Khidir a.s., (3) Abdul Aziz ad-Dabarq, (4) Abdul Wahab at-Tazi, (5) Ahmad bin Idris, (6) Muhammad Sanusi, (7) Muhammad Mahdi, dan (8) Muhammad Idris.

17 komentar:

Unknown mengatakan...

Asli keren!

MUX SPARROW mengatakan...

Alhamdulillaaah (segala puji hanya hak Allah).. makasih banget atas apresiasinya, Cep Dulur Achmad Ratsbane.

Komen ini malah jadi pengingat sayah buat ngerapihin tulisannya yang jadi "beda" setelah ganti template..hehe. Hatur nuhun, Lur! :8: insyaAllah nanti kalo udah lebih luang ane rapihin semuah. :25:

Anonim mengatakan...

Hi Kang Mux, nanya yaa ... :)

"Sesungguhnya orang-orang mu’min, orang-orang yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin , siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah , hari kemudian dan beramal saleh , mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Q.S. Al-Baqarah: 62)"

pigimana ceritanya ya orang2 shabiin bisa masuk surga? secara mereka kan penyembah bintang dan dewa-dewa? apa saya yg salah baca redaksinya nih? binun...

-Arbi-

MUX SPARROW mengatakan...

hehehe.. mengenai tafsiran akuratnya memang hanya Allah yang Tahu ya, Bang.. tapi.. mungkin bisa kita ambil analisis bahwa kaum shabiin ini kaum yang memang amat primitif (belum tersentuk tauhid model mana pun, apalagi tauhid terkeren seperti Islam).

Allah Swt. menghargai pola pikir mereka yang "segitu-gitu"-nya karena mereka tidak menuhankan diri dan yakin ada Yang Mahakuasa di atas segalanya. (Di sisi lain, bukankah kehendak Allah juga mereka itu tidak terjangkau oleh syiar tauhid baik dari Zabur, Taurat, Injil, dan Quran?!) :D Allahua'lam.

Anonim mengatakan...

kalau dibilang mereka primitif dan belum tersentuh tauhid coba deh kang liat lagi terjemahan ayatnya...ada bunyi nya "siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah". lah berarti orang shabiin juga beriman kepada Allah lho...tapi mereka menyembah bintang dan banyak dewa. aneh kan?

saya pelajari lg deh redaksinya atau saya nya hehehe... ^_^

-Arbi-

MUX SPARROW mengatakan...

Hmm.. bener juga ya.. :10: btw, di sini kebetulan ada yang bahas soal itu juga http://abufurqan.com/2011/04/16/menggugat-pluralisme-1-kesalahan-tafsir-surah-al-baqarah-62/ heheh

Unknown mengatakan...

menuju tekape...https://lh3.googleusercontent.com/-eMmpb7I5lIs/UHWB8_k211I/AAAAAAAAGKI/fxbsaXFk_s0/s40/juwig-ompong.gif

Unknown mengatakan...

di artikel tsb disebutkan begini:

"Tentang Shabiin, sebagian ahli tafsir berbeda pendapat, namun semuanya menunjuk pada satu pemahaman bahwa Shabiin adalah penganut ajaran-ajaran terdahulu sebelum kedatangan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Statusnya pun sama persis dengan Yahudi dan Nashrani."

Shabiin adalah penganut ajaran terdahulu? sama lah ya kyk agamannya abu jahal cs. tapi kan mereka menyembah dewa dan patung disamping juga menyembah Allah.. ini yg jadi masalahnya kang...koq mereka bisa masuk surga tapi abu jahal cs tidak hahaha...

Unknown mengatakan...

kalo dibilang abu jahal cs tidak beriman kepada Allah, ini tidak benar. mereka beriman lho kepada Allah. tapi yg jadi masalah mereka juga beriman kepada Latta n Uzza. nah ini yg jadi masalah krn syirik jadinya alias men-sekutu-kan Allah dg "dynamic duo" itu. Apalagi shabiin yg dewanya banyak selain itu juga menyembah bintang. hihihi

MUX LIMO mengatakan...

hihihi bener.. abu jahal cs. juga "beriman" pada Allah ama "dynamic duo" itu.. tapi..tapi..tapi.. mereka 'kan kebagian jatah syiar dari Rasulullah.. dan mereka menolak.. makanya dikasih imbalan :24: abadi.. :3:

MUX LIMO mengatakan...

jangan lupa..pulangnya bawain gorengan, Bang.. :4:

Unknown mengatakan...

tapi...orang shabiin beriman kepada Allah kan artinya juga mendapat syiar dong cikgu...emang tau ALLAH dari mana? hmm..mungkin dari bintang2 di langit ya. hihihi https://lh4.googleusercontent.com/-dOZDdGh86UA/UFV7HA2e_iI/AAAAAAAAFhk/twneIK5J_ds/h120/melow.gif

MUX LIMO mengatakan...

wkwkkwkwk... maksudnya mungkin berarti mereka menyebut Yang TakBernama dengan nama yang lain, tetapi dalam pandangan Allah sudah cukup bisa dimaklumi. Allahua'lam. :^ :D

Unknown mengatakan...

nah ini dia yang kebetulan ane mo tanya sama kangmux....kalo manggil Allah pake nama lain selain Allah boleh ya? semisal YAHWEH atau ELI gitu? hehehe...kan maksudnya sama (Dia yang Satu)

MUX SPARROW mengatakan...

wkwkwkw, :c: mana boleh begitcyuu, Bang..

Apa sebab?
sebab kita ini bukan shabiin dan kita ini udah kebagian jatah risalah, yaitu risalah Islam via Quran yang diamanatkan ke Nabi Muhammad Saw.

sebab Tuhan sekalian alam di Quran udah nentukan Nama bagi Diri-Nya Sendiri, yaitu dengan kata "ALLAH".

BAHKAN, SEBENARNYA kata "YAHWEH" itu [dan kemungkinnan besar juga kata "ELI"], berdasarkan temuan terakhir, terbukti itu kata sebutan bikin-bikinan manusia. Bukan perintah dari Allah loh.. *tar saya cari dulu referensinya ya.. :D

MUX SPARROW mengatakan...

Ini Bang referensinya.. :16:
http://youtu.be/NqHdVhVGwK8

Unknown mengatakan...

Bukannya YHWH n ELI itu diambil dari taurat? Bukan yak? :p hihihi...

 

Barangsiapa menghendaki kebaikan bagi dirinya, niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya. (Q.S. Al-Insan:29)

Copyright © Pusaka Madinah| Peta Situs | Designed by Templateism