Zikir Diri-Rahasia Tuhan kepada Tuhan ~ Pusaka Madinah

burnzone

AD (728x60)

Zikir Diri-Rahasia Tuhan kepada Tuhan

"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]

Performa dan tampilan terbaik laman ini pada peramban Microsoft Edge. Khusus pengguna perangkat mobile: Apabila ada artikel yang tampilannya terpotong, silakan baca dalam mode landscape. Apabila masih terpotong, artinya artikel tersebut hanya nyaman dibaca via laptop atau PC.
landscape mode.


Maharuang itu orang tasawuf bilang,"la ta'yin" atau "ahadiyat".
Para filsuf bilang,"tubuh alam."
Kalau Tuhan sendiri bilang apa? Asah akal dengan pemikiran.
Berpikirlah.

"Allah...Allah" ini zikir Ismu Zat;
"Laa ilaaha illallah", ini zikir nafi-isbat;
Zikir rahasia atau zikirnya Zat Tuhan kepada Tuhan bagaimana?

Zikir rahasia diri Tuhan kepada Tuhan inilah jalan "inna lillahi".



Zikir  Diri-Rahasia Tuhan kepada Tuhan
Adam Troy Effendy
By Pusaka Madinah
Published: 2013-01-11T13:54:00+07:00
Zikir Diri-Rahasia Tuhan kepada Tuhan
5 411 reviews
Buku ISuS

Buku Ilmu Sedikit untuk Segala²nya

Sudah terbit buku untuk memudahkan Ikhwan/Akhwat memahami kajian tauhid hakiki yang termuat di situs ini secara lebih tersusun dari anak tangga pemahaman Islam yang paling dasar. Ikhwan yang berminat memiliki buku ini dapat menghubungi penerbitnya langsung di www.midaslearning.co.id

  • Untuk mengetahui seluk-beluk buku lebih komprehensif, lengkap dengan uraian per bab dan video garis besar kajian buku, silakan kunjungi landing page rekanan resmi kami di: www.bukutauhidhakiki.com
  • Untuk memesan buku dari rekanan resmi yang terdekat dengan kota Ikhwan/Akhwat, silakan kunjungi tautan ini: "Kami di Kota Anda".
"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]
Tags: , ,
admin Pusaka Madinah

Pusaka Madinah adalah sebutan untuk ilmu, amal, dan muanayah tauhid hakiki yang menjelaskan sinergi syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat dari kalangan khawwasul khawwas yang disampaikan oleh Mursyid, K.H. Undang bin K.H. Sirad bin K.H. Yahya dengan sanad aly sebagai berikut: (1) Nabi Muhammad Rasulullah Saw., (2) Nabi Khidir a.s., (3) Abdul Aziz ad-Dabarq, (4) Abdul Wahab at-Tazi, (5) Ahmad bin Idris, (6) Muhammad Sanusi, (7) Muhammad Mahdi, dan (8) Muhammad Idris.

53 komentar:

Anonim mengatakan...

Nyoba pertamax...^_^

MUX SPARROW mengatakan...

Shohihhhh.. :8:

Unknown mengatakan...

nyoba keduax deh. hihihi

Anonim mengatakan...

dan kembali daku garuk2... maksud e nanya dzikir kite2 kah oooom???
*tutalit--tutalit.. :10:

Unknown mengatakan...

nyemak selalu

Anonim mengatakan...

keenam dapet gelas :D

Anonim mengatakan...

bang Haji.....
gelasnya ada isi kupi panas kan ya...^__^

kalau gelas kosong,noh protes ama pak kondektur,biasanya beliau yang ngabisin kupinya......^__^

Anonim mengatakan...

Salam Alaikum... :)
Permisi... numpang lewat nih... (padahal mah dari kemarin juga dah kesini cuma baru sekarang isi kotak komentar hihihi)
Makasih ya kang dah dipasang... ^_^
Eh, tapi kenapa kurang terang ya, maklum deh amatiran... hiks!
Gimana caranya ya biar kelihatan lebih terang?

Unknown mengatakan...

:7: hihihi

Unknown mengatakan...

Alaikum salam mbak iin. Welcome... Mo numpang lewat ya? jangankan numpang lewat, duduk2 dimari juga boleh koq. :D

Antox Hooligan mengatakan...

wadew ini butuh ulasan nih dari Om Mux n Bang Arbi atau Kang Xanana
Bagaimana Zikirnya Zat Allah kpd allah???
bukankah Zat tdk terpisah dengan yg Punya diri?? berarti kan dah Yg punya Zikir berzikir...!!! bingung.com

Unknown mengatakan...

Selalu ikut

Unknown mengatakan...

Zikir rahasia diri Tuhan kepada Tuhan inilah jalan "inna lillahi"

rahasia diri tuhan=sama tengah hati

nunggu koreksi
http://lh3.googleusercontent.com/-AueAdZKDXk0/ULpj-_Z91sI/AAAAAAAAHgQ/ySZ6P1Wmkxk/s100/GodGreatestGirl2.gif

Anonim mengatakan...

iya bu anissa
kupi panas kesukaan bang arbi
apalagi kalu bukan kupi luwak fress :D

Anonim mengatakan...

awas kondekturnya lirik lirik penumpang baru nih

Unknown mengatakan...

Yaa....Rabbul Izzati....
Ampunilah hamba yang masih berdzikir kepadamu karena inginku....
Mampukanlah hamba berdzikir karena-Mu...karena ingin-Mu...

Unknown mengatakan...

innalillahi wa inna ilaihi roji'un...sungguh-sungguh menunjukkan kepada perkara kepunyaan..ke agungan nya allah,sesungguhnya kamu itu kepunyaan..ke agungan nya allah>>akan ditempatkan atas kehendak allah menurut semua amal perbuatan."bgt mnt bpk...apa ada hubungannya ya?Mohon pencerahannya...

Unknown mengatakan...

:7: hihihi

Unknown mengatakan...

Kalau Tuhan sendiri bilang apa? Asah akal dengan pemikiran.
Berpikirlah.

berarti waktu itu Tuhan masih” sendiri” belum ada sebutannya dan ga ada yang nyebut/manggil ......jadi kalo Tuhan masih sendirian, saat itu belum ada yang diajak “bicara”
jadi Tuhan gak ngomong apa2 ???? Habis Abah nyuruh mikir sih ...(level mikirnya juga masih pake akal jasmani)jadi kalo jawabannya gak betul mhn dimaafkan nanti juga kang Mux n bang Arbi pasti ngejelasin...ke semua sobat sarang .

Zikir rahasia atau zikirnya Zat Tuhan kepada Tuhan bagaimana?

Ini juga kan disuruh berpikir sama Abah .......kan kalo nasihat dari bang arbi waktu itu di suruh amalin aja zikir “DIAM” krn murid baru jadi masih jatoh bangun latiannya.....namanya juga baru aja belajar hrp dimaklum kan.

Unknown mengatakan...

Amiinn ya Robbal 'alamiin... http://lh4.googleusercontent.com/-suVNZJQsYKI/UNs8eY3Dw0I/AAAAAAAAH8s/fIF6VqYbCfA/s21/aamiiin.png

Unknown mengatakan...

Maharuang itu orang tasawuf bilang,"la ta'yin" atau "ahadiyat".
Para filsuf bilang,"tubuh alam."
Kalau Tuhan sendiri bilang apa? --> MAHASUCI

Mahasuci = Maha ruang = tubuh alam = tubuh zat-sifat

MUX SPARROW mengatakan...

Lha ntu udah dijawab: Zikir rahasia atau zikirnya Zat Tuhan kepada Tuhan :D

MUX SPARROW mengatakan...

Iya, Bang Djun..insyaAllah begitu.. sesuwey ternyata dengan bocoran jawaban di postingan selanjutnya ini. :D

MUX SPARROW mengatakan...

http://lh4.googleusercontent.com/-suVNZJQsYKI/UNs8eY3Dw0I/AAAAAAAAH8s/fIF6VqYbCfA/s21/aamiiin.png aamiiiin ya Rabb..

MUX SPARROW mengatakan...

:8: ajeb, Wet!

MUX SPARROW mengatakan...

Zat Allah kan bukan Diri Pribadi Allah, Mas.
Jadi maksudnya Diri Rahasia itu yang di sama-tengah hati :D

MUX SPARROW mengatakan...

Alaikumsalam wa rahmatullahi wa barakatuh,
awwhh.. ada fashionista sudi masuk mari.. :4: |:-D| :D

apaan yang kurang terang, Teh? :10:

MUX SPARROW mengatakan...

branibraninya godain penumpang.. pilih :22: atau :11: atau :24: , Brad?? :-?

MUX SPARROW mengatakan...

Lebih tepat zikir Rahasia Diri Allah yang ada di kita, MasBro..
"wa fii anfusikum afalaa tubsirun." :)
*tapi itu gak pernah berarti kita = Tuhan ya.. :20: pandai-pandai mengambil paham :D

Unknown mengatakan...

anu anu kang...(anu apa?)...maksudnya bukan duduk2 sama ane kang. tapi kan duduknya disamping pak kusir yg sedang bekerja. wkwkwk... eh mksdnya pak supir :D hihihi

Unknown mengatakan...

Zikir rahasia atau zikirnya Zat Tuhan kepada Tuhan

Ksadaran untuk slalu dalam Keadaan "diam".
Stiap saat.
Apa bgt mas mux?

MUX SPARROW mengatakan...

Kesadaran dan diam itu baru gerbangnya, Bang Ahmad.. nah, puncak dari amalan tauhidi itu, ya itu tadi..sampai yang Qadim yang bermunajat pada Tuhannya.

Hadis Qudsy:
"Aku adalah perbendaharaan tersembunyi. Aku Berkehendak untuk dikenal, maka Ku-ciptakan makhluk. Dan dengan-Ku mereka mengenal-Ku."

Bagian yang saya tebalkan ini menjadi dasar dalil perkataan "mau yang Qadim yang bermunajat pada Tuhannya, barulah sahih ibadah kita."

Jadi, dengan diam dan sadar saja belum bisa dikatakan "sampai" sebelum benar-benar tajalli qadim yang ada dalam diri pada jasad ini. [Yang Qadim dalam jasad setiap manusia ini ialah Ruh Qudus; Kuasa yang Allah karuniakan pada setiap diri manusia = wa fii anfusikum afalaa tubsirun].

Kalau sudah tajalli, insyaAllah si "diam-sadar" kita ini jalan dengan sendirinya tanpa disetel lagi. <== inilah yang dinamakan baqa billah itu, Bang. Allahua'lam. :)

MUX SPARROW mengatakan...

na gitu.. itu baru adem di ati kusir..eh..supir :3:

Unknown mengatakan...

Alhamdulillah...terima kasih Kangmux untuk jawaban dahsyatnya dan bang ahmad utk pertanyaannya yg AJIIB :D

Unknown mengatakan...

Terus terang kadang ane masih ga ngerti gimana paradigma berpikirnya orang2 wahabi/salafy yg yakin bahwa keutamaan itu ada pada : Hafiz Quran, Hapal Ribuan Hadits, atau men-dewa-kan Guru2nya yg buta hakiki sehingga harus bersanad ke guru yg pandai MENGHAFAL, bukannya Guru yg pandai menyampaikan ISI dari KULIT. Kalau HAFALAN adalah yg utama, maka org2 YAHUDI lah keluar sebagai pemenang krn sebaik2 penghafal. Apakah tipu daya YAHUDI tidak terbaca juga oleh kalian dlm hal ini? jangan dewakan HAFALAN lah. Padahal di Akhirat nanti :

PARA NABI & SYUHADA IRI KEPADA ORANG2 YG SALING MENCINTAI KARENA ALLAH. BAGAIMANA MUNGKIN KITA BISA MENCINTAI KARENA ALLAH KALAU DIRI ALLAH SAJA KITA TIDAK KENAL.

Unknown mengatakan...

Makin sayaaaaaangg deh sama abah....lagi zauq nih keknya...

Antox Hooligan mengatakan...

Berarti semua ibadah dikatakan shahih bila ♈αñƍ ϑΐ waktu "alastu bi rabbikum !†υ͡ ♈αñƍ melakukan"

Iya kah Om Mux dan Bang Arbi???

Unknown mengatakan...

hmm...boleh juga dikatakan begitu mas antox. dengan catatan bahwa yg beribadah itu ya lengkap dengan jasad2nya (bukan hanya batinnya saja atau ELING saja, tapi lahir bathinnya juga), sebagaimana dicontohkan Baginda Rasulullah SAW.

Unknown mengatakan...

asli tercerahkan ane sama kang moerad....

Unknown mengatakan...

[Yang Qadim dalam jasad setiap manusia ini ialah Ruh Qudus; Kuasa yang Allah karuniakan pada setiap diri manusia = wa fii anfusikum afalaa tubsirun].

salam alaikum bang sarang ini pertamaxa sy komen di blog bang mux..dengan keterangan diatas bang apakah ruh qudus itu pada manusia saja gitu,,apa malaikat ato jin tidak punya gitu....mohon penjelasanxa bang sarang....

nasrun mengatakan...

Tolonglah Bg mux ajari kami ya. pleasss

MUX SPARROW mengatakan...

InsyaAllah Ruh Qudus memang hanya pada manusia, Mas.. di antara 3 entitas berakal ciptaan Allah [malaikat, jin, dan manusia], hanya manusia yang ditiupkan Rahasia Allah ini sesuai dengan dalil2 berikut:

Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruh-Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya". [Q.S. Shaad:72]

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", [Q.S. Al-A'raaf:172]

di kedua ayat di atas, yang diceritakan 'kan hanya ruh manusia ya, Mas?! :20: Allahua'lam. :21:

MUX SPARROW mengatakan...

Adapun malaikat dan jin, mereka hanya ber-ruh-kan Nur Muhammad.. tapi tidak Nur Ilahi alias Ruh Qudus ini, Mas. Sedangkan pada manusia: Nur Muhammad + Nur Ilahi esa zahir-batin. Allahua'lam. :21:

Unknown mengatakan...

wah pertanyaan istri saya semalem yg ini nih :c: :11: , "jadi cuma manusia aja yg dikaruniakan Nur Ilahi alias Ruh Qudus itu", :24 saya jawab dengan penuh yakin walaupun agak belepotan jelasinnya :D ,maklum istri saya cerewet :D karena keterbatasan paham :-? , tapi intinya seperti bang muk uraikan, Alhamdulillah ternyata ga salah, dalem hati deg degan sih sbnrnya, takut salah penyampaian, syukron bang mux, :4: :D :D

MUX SPARROW mengatakan...

MasyaAllah, Mas Bandi dikaruniakan Allah bersanding dengan istri yang cerdas dan mau mengenal. Alhamdulillah. :8: iya, Mas.. saya juga udah yakin dengan jawaban itu.. tapi tetep saya konfirm juga ke Abah soal kebenaran pahaman saya ini. hehehe... ternyatha.. kitha samhaa, :4: wkwkwkwkw

Unknown mengatakan...

(Adapun malaikat dan jin, mereka hanya ber-ruh-kan Nur Muhammad.. tapi tidak Nur Ilahi alias Ruh Qudus ini, Sedangkan pada manusia: Nur Muhammad + Nur Ilahi esa zahir-batin.)

Masa Alloh jawaban dari bang mux membuat keyakinan sy jadi mantap setelah sekian lama sy tafakur dn merenung tntang kelebihan manusia dibandingkan dngan mahluk Alloh lainnya seperti malaikat dan jin...
satu lagi bang mux yg mengganjal dipikiran sy selama ini adalah pertemuan nabi musa dan nabi muhammad saw. dengan Alloh swt. yang mana nabi musa as. waktu menerima wahyu dibukit Thursina bercakap cakap ato berbicara langsung dengan Alloh ,apakah itu malaikat jibril bicara ato Alloh sendiri yg bicara, yg mana malikat jibril adalah malaikat yg tugasxa menyampaikan wahyu, ttp kalo Alloh yg bicara apakah ini tidak bertentangan dg "laysakamitslihi syaiun"... kedua pertemua Nabi Muhammad saw. dengan Alloh pada waktu mi'raj itu bagamana kejadiannxa apakah bertemu langsung dengan Alloh melalui suara ato nur ato bertatap muka layakxa kita manusia... ini juga bertentangn dengan "lasya kamitsilihi syaiun" maaf bang mux atas pertanyaan saya ini..kalo bang haji rhoma irama bilang terrrlaaaluuu..hehe...mohon pnjlesan dari bang mux moga sy bisa mengerti dan paham dg masalah yg mengganjal pikiran sy dr dulu..moga dengan pnjelasan bang mux bisa memamahamkan pikiran sy dan membuat hati sy menangis...

MUX SPARROW mengatakan...

Alhamdulillah bila ganjalan pertama sudah sirna ya, Mas Dayat Fatah.. :)

Subhanallah..pertanyaan lanjutannya bener-bener pertanyaan bagus.. ini menunjukkan Mas orang yang ber-iqra--sesuai dengan anjuran ayat yang pertama turun. :8:

Pertama mengenai Penghulu Para Malaikat: Jibri a.s.
Saya juga dulu sempat bingung apakah Ruh Qudus itu identik dengan Malaikat Jibril sebagaimana tercantum di an-Nahl:102 berikut:

قُلْ نَزَّلَهُ رُوحُ الْقُدُسِ مِن رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِينَ آمَنُوا وَهُدًى وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ [١٦:١٠٢]
Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".

Padahal, di sisi lain.. kita pahami bahwa Ruhul Qudus itu Nur Ilahi, bukan entitas malaikat meskipun notabene bahan dasar penciptaan para malaikat itu dari nur.

InsyaAllah benang merahnya ada di sini, Mas:
Kita ketahui dari tarikh, bahwa Rasulullah Saw. awal-awalnya menerima wahyu melalui perantaraan Jibril a.s. Tapi dengan berjalannya waktu.. kemudian ada juga wahyu-wahyu yang Allah turunkan langsung pada Rasulullah Saw. tanpa perantaraan Jibril a.s.

simpulan: wahyu diturunkan pada Nabi Muhammad Rasulullah Saw. melalui dua cara:
(1)dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s.
(2)secara langsung.

Simpulan di atas diperkuat dengan ayat ini
Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, [Q.S. Ash-Shuara:191-192]

Analisis kami seperti ini:
Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam,
[1]dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), [cara ke-1: perhatikan ada tanda koma, bisa jadi artinya di bahasa Arab pun bagian ayat ini dengan bagian ayat lanjutannya bermakna rincian]

[2] ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, [cara ke-2:turunnya wahyu tanpa perantaraan Jibril a.s.]

Nah, karena tugas sebagai penyampai wahyu yang sama persis dengan peran Ruhul Qudus yang ada di diri manusia inilah kiranya Malaikat Jibril a.s. itu dijuluki juga sebagai Ruhul Qudus [dan di ayat di atas disebut juga Ruh al-Amin alias ruh yang tepercaya].

MUX SPARROW mengatakan...

Kedua, Wahyu diturunkan langsung melalui apa?
Jawabnya melalui Ruh Qudus yang ada di diri setiap manusia [Adz-Dzariyaat:21]

Ruh Qudus yang di sama-tengah hati inilah sebenarnya penanda status "khalifah di muka bumi" sebagai wakil Allah di dunia.
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi".
dan karunia ditiupkannya Ruh Qudus itu juga yang menjadi sebab para jin dan malaikat diperintahkan Allah untuk bersujud pada Adam a.s.

Bagaimana wahyu diturunkan secara langsung tapi tidak bertentangan dengan prinsip laysa kamitslihi syaiun Allah?
Pertama, perlu diketahui dulu bahwa letak Ruh Qudus pada jasad manusia itu ada di dalam pusat atau udel, [di pengajian Pusaka Madinah diistilahkan sebagai "sama-tengah hati"]

Apa bukti bahwa Ruh Qudus itu di pusat?
1. bukti ilmiah
Pertama kali janin berusia 40 hari ditiupkan ruh adalah di dalam rahim kaum ibu. Setelah ditiupkan ruh, secara ilmiah dari mana jabang bayi menerima makanan untuk kelangsungan hidup di alam rahim? Yaitu dari organ penghubung ibu<-->janin yang disebut plasenta. Plasenta inilah yang dipotong ketika bayi lahir ke dunia. Plasenta inilah yang kemudian disebut udel, pusar, atau pusat. :D

2. dukungan kuat dari dalil Quran
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [Q.S. Nur:35]

Perhatikan ini:
"seperti sebuah lubang yang tak tembus" [pusar manusia?]
"yang di dalamnya ada pelita besar." [Ruh Qudus?]

"Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun" [Rahim ibu yang menghidupi janin?]

PERINGATAN KERAS:
Ini semata-mata bicara ilmu dan tafsiran kasar dari saya ya. Adapun ayat ke-35 surah Nur ini saya yakini juga memiliki makna tersembunyi lain. :]

3. dukungan dalil hadis qudsy
Dalam setiap rongga anak adam aku ciptakan suatu mahligai yang disebut dada, di dalam dada ada qolbu, dalam qolbu ada fuad, dalam fuad ada syaghofa, di dalam syaghofa ada sir, dalam sir ada aku, tempat aku menyimpan rahasia.

Perhatikan: berlapis makin 'ke dalam' 'kan?! ;]

MUX SPARROW mengatakan...

Kedua:
Tidak ada seorang pun yang dapat bercakap-cakap dengan allah, kecuali dengan wahyu, atau dari belakang tabir, atau dengan mengirimkan utusan-nya dengan seizin-nya. [Ash-Shuara:51]

Ingatlah, bahwa Ber-Kalamnya atau Berkata-katanya Allah tidak sama dengan berkata-katanya makhluk [pakai alat ucap].

Allah Ber-Kalam secara Laa bi harfin wa laa shautin, "tidak berhuruf dan tidak bersuara". <-- bahasa tanpa huruf tanpa suara ini hanya bisa dilakukan oleh Ruh Qudus alias "yang di dalam sirr atau sama-tengah hati".

"..yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami." [Al-Kahfl:65]

Melalui Rahasia Diri Allah yang di dalam sirr manusia inilah, dialog Musa a.s. dengan Allah. Demikian juga dengan Rasulullah Saw dengan Allah. <-- tapi dialog Rasulullah dengan Allah ini terlebih langsung lagi dibandingkan dengan kejadian pada Musa a.s. sebelumnya.

KARENA LAA BIHARFIN WA LAA SHAUTIN MAKA TIDAK BERTENTANGAN DENGAN LAYSA KAMITSLIHI SYAI'UN. :20:

Allahua'lam. :21:

Unknown mengatakan...


Ingatlah, bahwa Ber-Kalamnya atau Berkata-katanya Allah tidak sama dengan berkata-katanya makhluk [pakai alat ucap].

Allah Ber-Kalam secara Laa bi harfin wa laa shautin, "tidak berhuruf dan tidak bersuara". <-- bahasa tanpa huruf tanpa suara ini hanya bisa dilakukan oleh Ruh Qudus alias "yang di dalam sirr atau sama-tengah hati".

Subhanalloh.....uraian yg panjang dan mendetail dari bang mux diatas langsung menusuk ato menembus ruh qudus dalam diriku yg tubuh sy merinding dan ingin menangis seraya ada suara yg bertanya "hai dayat mengapa kamu meinding dan menangis" padahal sy tidak berkata demikian tp secara tiba2 aja ada suara begitu...trus sy jawab sndiri suara itu knapa kalo sy ingat diriMU hati ini mau nangis...ini terjadi setiap sy ingat Alloh....MasyaAlloh denga uraian bang mux memantapkan hati sy bahwa percakapan Nabi Musa dan Nabi Muhammad melalui Ruh Qudus secara laa bi harfin walaa shautin didalam sirr...sbenarxa dari dulu sy berfikiran demikian yg dijelaskan oleh bang mux diatas tp sy tidak berani karna mash berpegang pada laysa kamitslihi syaiun tp skrg stlah mmbaca uraian penjelasn dari bang mux menjadi jelas sdh...izinkan sy copy paste bang mux atas pnjlesannxa diatas seandainya ada orang yg bertanya serupa dengan sy diatas sy bisa menjelaskan pada orang yg brtanya...sekali terima kasih bang mux atas pnjlasannxa smoga Alloh ttp mmberikan hidayahNya pada bang mux....dan sampaikan salam sy pada syaikh siradj dg ucapan Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh...beliau adalah seorang waliyulloh dan arifbillah yg dengan ikhlas mengajarkan tauhid kepada manusia umumnxa dan kepada pencari Tuhan khususxa..smoga Alloh memanjangkan umurxa untuk menympaikan tauhid kepada manusia..aminn.

MUX SPARROW mengatakan...

Subhanallah wal hamdulillah.. Mas Dayat Fatah.. ikut bahagia saya baca tanggapan yang mengharukan ini. Benar, Mas.. jangan ragu.. yang bercakap itu ruh qudus dan perasaan merinding dan ingin menangis sebenar-benarnya adalah tanda bahwa jasad mulai kenal dengan ruhnya sendiri. Nanti kalau benar-benar jumpa, pasti menangis. *tanya Bang Bahri Batam deh :]

Silakan dicopy dan dishare, Mas.. itung-itung ikut bersunah "menyampaikan" ya. :) Aamiiin tsumma aamiiin, makasih atas doamu, wahai Saudaraku. Semoga terlebih demikian juga untukmu. aaamiiin. siap.. insyaAllah salam Mas Dayat saya sampaikan bila nanti saya tandang ke rumah beliau. :21:

nasrun mengatakan...

Assalamualikum WW.
Tksh & salam kpd Abah, Bg Mux & sahabat sarang semua.

nasrun mengatakan...

Mgkin ini yg disebut oleh Bg Arbi dgn istilah " Penghabisan Zikir " itu adalah Diam :).

Zikir Sirru sirr...Zikir Diri Rahasia Allah dgn Laharfin wala sautin hingga sampai Tajjali, Baqo Billah.

Bg Mux & Bg Arbi, mohon tlg dikoreksi, kalau keliru.
Tksh wassalam.

 

Barangsiapa menghendaki kebaikan bagi dirinya, niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya. (Q.S. Al-Insan:29)

Copyright © Pusaka Madinah| Peta Situs | Designed by Templateism