Dari Mana Bahan Baku Penciptaan Makhluk? - Mengenal Tauhid 1 ~ Pusaka Madinah

burnzone

AD (728x60)

Dari Mana Bahan Baku Penciptaan Makhluk? - Mengenal Tauhid 1

"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]

Performa dan tampilan terbaik laman ini pada peramban Microsoft Edge. Khusus pengguna perangkat mobile: Apabila ada artikel yang tampilannya terpotong, silakan baca dalam mode landscape. Apabila masih terpotong, artinya artikel tersebut hanya nyaman dibaca via laptop atau PC.
landscape mode.



Ketika segala sesuatu belum ada (masa azali), tentu yang Ada hanya Allah. Kemudian dengan kehendak-Nya, Allah menciptakan makhluk.

Diambil dari mana "bahan baku" penciptaan makhluk itu?

Sedangkan ketika itu yang ada hanya Allah....


Awwaluddin makrifatullah; 
sebelum melakukan penyembahan, kenali dulu Yang Disembah.
Dari Mana Bahan Baku Penciptaan Makhluk? - Mengenal Tauhid 1
Adam Troy Effendy
By Pusaka Madinah
Published: 2011-11-21T08:50:00+07:00
Dari Mana Bahan Baku Penciptaan Makhluk? - Mengenal Tauhid 1
5 411 reviews
Buku ISuS

Buku Ilmu Sedikit untuk Segala²nya

Sudah terbit buku untuk memudahkan Ikhwan/Akhwat memahami kajian tauhid hakiki yang termuat di situs ini secara lebih tersusun dari anak tangga pemahaman Islam yang paling dasar. Ikhwan yang berminat memiliki buku ini dapat menghubungi penerbitnya langsung di www.midaslearning.co.id

  • Untuk mengetahui seluk-beluk buku lebih komprehensif, lengkap dengan uraian per bab dan video garis besar kajian buku, silakan kunjungi landing page rekanan resmi kami di: www.bukutauhidhakiki.com
  • Untuk memesan buku dari rekanan resmi yang terdekat dengan kota Ikhwan/Akhwat, silakan kunjungi tautan ini: "Kami di Kota Anda".
"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]
Tags: ,
admin Pusaka Madinah

Pusaka Madinah adalah sebutan untuk ilmu, amal, dan muanayah tauhid hakiki yang menjelaskan sinergi syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat dari kalangan khawwasul khawwas yang disampaikan oleh Mursyid, K.H. Undang bin K.H. Sirad bin K.H. Yahya dengan sanad aly sebagai berikut: (1) Nabi Muhammad Rasulullah Saw., (2) Nabi Khidir a.s., (3) Abdul Aziz ad-Dabarq, (4) Abdul Wahab at-Tazi, (5) Ahmad bin Idris, (6) Muhammad Sanusi, (7) Muhammad Mahdi, dan (8) Muhammad Idris.

11 komentar:

Anonim mengatakan...

Awalnya saya berpikir seperti ini Kang Mux, kalau semuanya berasal dari Zat Allah, berarti menyembah Alam atau bahkan diri syah2 aja donk. Kan pastinya segala ciptaan terbuat dari Zat Allah, pastinya terhubung dengan Diri Pribadi Allah. ehhh... ternyata setelah mencapat pencerahan dari Kang Mux, baru tahu lah saya ter-khilaf paham hehehe... ternyata DIri Pribadinya Allah itu tidak ber-Zat, tidak bersifat, tidak bernama, tidak ber-af'al, dan Hal keadaan Dia sekarang tetap sebagaimana keadaan Dia dahulu. ditambah lagi hadits yg menyebutkan : Jangan sembah Zat-Ku, Sifat-Ku, Nama/Lafadz-Ku, atau Af'al-Ku, tetapi sembahlah Aku.

Bicara tentang aku dengan Aku ini dimana bedanya ya? kalau dibedakan berarti ada aku selain Aku atau ada diri selain Diri. Hal ini ga mungkin dong, karena yang ada hanya Esa ADA-Nya. jadi aku atau Aku nih? kalau sudah tahu, lebih arif nya kalau tidak mengaku-Aku, tetapi Tahu Sama Tahu (TST) saja lah yaa. Jadi Arifbillah itu memang arif orangnya (bukan hanya namanya yaa ;) ). hihihihi ^_^

menafsirkan tulisan Kang Mux, orang sholat itu hakikatnya sedang MENGAKUI Diri Tuhan yang Tunggal yang Maha Meliputi segala ke-ADA-an lahir dan bathin yang ADA ini. Sesungguhnya kita (termasuk seluruh alam) diciptakan dari Diri yang Satu (Al Quran) dan pun hanya Diri yang Satu jualah yg ADA kiranya.

Mohon koreksi dari mentorku... sabahatku Kang Mux... peace sungkem

-Arbi-

MUX SPARROW mengatakan...

Betul, Bang Arbi.. sebenarnya, pemahaman seperti ini: {kalau semuanya berasal dari Zat Allah, berarti menyembah Alam atau bahkan diri syah2 aja donk. Kan pastinya segala ciptaan terbuat dari Zat Allah, pastinya terhubung dengan Diri Pribadi Allah.} masih menempatkan kita di agama tetangga lho.. ini sebabnya juga banyak muslim bingung yang gak ragu-ragu berguru ke orang kebatinan kayak kejawen. :17:

itu karena kebanyakan ulama masa kini buta tauhid, yang melulu dibicarakan hukum dan akhlak, padahal ada di kalangan umat yang juga pikiran dan perasaannya yakin bahwa agama dan kebertuhanan sebenarnya lebih dari itu .. akhirnya.. karena menganggap Islam "gak bisa" menjelaskan kedalaman pemikiran mereka, mulai deh mereka lirik kiri-kanan ke aqidah tetangga. Kasian emang mereka ini, ya Bang. :14:

Nah, untuk komentar yang selebihnya, ane cuma bisa tersenyum sambil mengucap Subhanallah wal hamdulillah, Bang Arbi.. :8:

Anonim mengatakan...

Iya kang, saya aja untuk belajar spiritualis sempat buka situs hindu budha. saya juga punya Bhagavad Ghita terjemahan Indonesia. sebab di Islam kalo cuma melulu syariat kering rasanya ruhani ini, apalagi ditambah perbedaan khilafiah yg ramai di wilayah syariat. Imam yg 4 aja sudah beda pendapat (bahkan diantara yg 4 itu ada yg guru-murid lho). Jadi pikir saya waktu itu, kalau yg Haq (kebenaran) harusnya kan ga ada khilafiah lagi atau beda pendapat dong. berarti ada yang lebih utama dari ilmu syariat ini yg seharusnya disana tidak ada lg beda pendapat. Awaluddin Ma'rifatullah. Nah ma'rifatullah inilah yg mulai saya gali. Akhirnya saya memulai 'perjalanan ke barat' mencari kitab suci (red: kyk film sun go kong aja hihihi :)

btw, arah ke kiblat (ka'bah) ke barat juga kan? hahahaha :-D

-Arbi-

Anonim mengatakan...

saya mulai dari pengajian rumahan. pernah diusir guru karena banyak protesnya. trus beralih ke tarekat demi tarekat. sambil perluas wawasan dg sowan ke "mbah gugel". di dunia maya saya banyak bertemu teman perjalanan (satu angkot).

Yang menjadi kekhawatiran saya adalah sholat tanpa mengenal yg di-Sholati, jatuhnya syirik. salah2 bisa terjebak menyembah "konsep Tuhan yg kita ciptakan". Masak kita menyembah ciptaan kita sendiri? bukannya Tuhan Sang Pencipta itu sendiri.

-Arbi-

MUX SPARROW mengatakan...

Subhanallah.. rupanya dugaan ane selama ini benar ya.. :O Alhamdulillah Allah berkehendak membuktikan janji-Nya di surat an-Naml ke Bang Arbi ya.
"siapa yang bersungguh2 mencari, akan kami tunjukkan jalan-jalan Kami"

kapan-kapan boleh ya komen "kesaksian" ini ane jadiin bukti di postingan?! (mumpung belom didaptarin ke hak paten, jadi ane gaperlu bayar royalti khaaan..hehe :3: )

wkwkwkw memang Arab itu ada di Asia Barat en di sebelah barat negeri antah-berantah ini, Bang Bro! :g:

MUX SPARROW mengatakan...

Luar biasa.. simpulan di paragraf ke-2 di atas itu bukti hasil perjuangan di paragraf ke-1, Bang Bro.. masyaAllah.. :8:

btw, situ masih naek angkot? kita dong..pake bouraq (*ngaku2) :g:

Anonim mengatakan...

hehehe... jadi ge-er nih, silakeun Kang Mux...monggo di-kopas "testimoni" alias "jeritan ruhani" ane. eit, ada royaltinya donk...royaltinya secangkir kopi luwak white coffee aja deh (iklan nih hehee). kopinya artis2 "wannabe" wkwkwk...

masih mending naik angkot. setidaknya masih ada sampe sekarang. kalo bouraq kan udah tutup maskapainya. lah jadi skrg kang mux jalan kaki dong. hayooo... hihihi :D

-Arbi-

Anonim mengatakan...

ngemeng2 soal burok, apa betul burok itu seperti yg digambar orang2 Kang Mux? kuda berkepala manusia dan ada sayapnya? saya khawatir ini pun disebarkan oleh ulama yg buta tauhid tapi melek imajinasi. kebohongan publik atau pembodohan massal..... sama kyk kejawen (makrifatnya belis)...

-Arbi-

MUX SPARROW mengatakan...

Sik asikk!! *ayu ting ting mode :4: wkwkwkwk
wah, royaltinya berat nih.. mau yang ada label halal MUI apa gak, Bang Bro? :g:

Ini bouraq yang maskapainya kekal abadi, Bang Bro.. :19: u know laa.. ahahaha!

BTW, SORRY BANGAT NET DI RUMAH LAGI GAK KONEK :9: ADA GANGGUAN KATANYA. JADI BARU BISA OL NIH *di kantor ahahha.

MUX SPARROW mengatakan...

Wah, yang pasti bener apa kata Bang Bro itu:
Berita israiliyyat dari para buta tauhid tapi melek imajinasi. wkwkwkw @ makrifatnya belis..! :g:

Anonim mengatakan...

kalo bisa sih yg ada cap bibirnya anita MUI (red: artis hongkong) aja kang mux...itu halal kan? hahahaha ngarep dot kom...hehehe...becanda... semua tulisan saya di blog kang mux, seutuhnya buat kang mux dari sahabat ruhani n keluarga di Batam. tanpa hak cipta apalagi royalti... hak cipta milik Tuhan semata aja dah... saya mah Hak Guna Bangunan (HGB) aja lah yaa.. (cap lunas:) )

-Arbi-

 

Barangsiapa menghendaki kebaikan bagi dirinya, niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya. (Q.S. Al-Insan:29)

Copyright © Pusaka Madinah| Peta Situs | Designed by Templateism