. Yaa Habibi Yaa Rasulullah...
Allahu Nabi Yaa Rasulullah...
Alunkan seindah perasaanmu...
Di dunia tidak tahu apa yang kita alunkan itu..
Alunan di yaumil qiyamah ketika kelak melihat Rasul kekasih Allah.
Di kemudian hari melihat Rasulullah saja, timbul rasa keindahan yang tidak dapat diucapkan dengan kata-kata. Tinggal kesedihan haru yang melelehkan air mata karena melihat kekasih Allah...
..dan Allah selalu mencurahkan kasih sayang-Nya kepada Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya dan yang dipercaya-Nya sampai yaumil qiyamah.
Baru mengerti apa yang terasa sejak lepas magrib kemarin. Saking bingungnya dengan apa yang terjadi pada pikiran dan perasaan ini.. niat mau ke rumah Abah untuk menyampaikan salam dan doa dari semua Sobat Sarang di sini tertunda.. sampai sadar-sadar baru pergi ke rumah Abah pukul 22.30 malam. Waktu bertamu kurang ajar bagi orang lain, tapi biasanya di rumah Abah pintu masih terbuka dan biasanya masih ada ikhwan yang bersilaturahim di sana.
Pergi dengan perasaan tak tentu..perasaan aneh.. ada sedih..tapi bingung apa yang disedihkan..
Tapi malam tadi rumah itu sepi dari luar.. gerbang dan pintu samping rumah Abah memang masih terbuka sedikit.. tapi saya pilih balik kanan pelan-pelan.. kasihan kalau sampai mengganggu waktu istirahat Abah..
Pulang juga dengan perasaan tak tentu..perasaan aneh.. ada sedih..tapi bingung apa yang disedihkan.. sampai waktu saya lemparkan kunci motor ke atas sofa kumal itu.. mendadak dada rasanya runtuh perlahan.. asli..ingin nangis..
Setelah beberapa saat.. saya coba tidak larut dalam zauq.. saya browsing tak tentu di internet.. tak lama tiba-tiba Abah telepon.. menceritakan hal yang sekarang jadi postingan di atas itu. Tentang alunan persembahan bahasa cinta pada junjungan kita, Nabi Muhammad RAsulullah Saw. ibnu Abdullah wa Aminah yang lahir di Mekah, wafat di Madinah. Pribadi yang menjelang ajalnya memanggil-manggil kita... MasyaAllah..Yaa Rasulullah...
Sobat, waktu barusan saya sedang membuat draft tulisan ini.. Abah telepon lagi.. bercerita soal berita semalam.... Abah bilang..alunkanlah semerdu perasaanmu.. dengan alunan sendiri-sendiri..tapi Abah di telepon juga mencontohkan alunan khas beliau... saya dengar pun sempat terputus-putus. Rupanya benar dugaan saya. Abah lalu bilang "Aku pun tak kuat, Dam.." Lalu tak lama Abah pamit dan mengucap salam.. saya ucapkan terima kasih tulus pada Guruku itu sebelum kubalas salam beliau dan nada sambung pun tiada lagi.
Sobat Sarang.. silakan coba lantunkan sepenuh hatimu..seindah kasih yang paling misterius di hati setiap umat Muhammad.. Rasulullah menyambut kita.. insyaAllah...
You might not believe me.., but i hardly hold my tears typing this...
Adam Troy Effendy
By
Published: 2012-12-30T10:28:00+07:00
Alunkan Seindah Kasih Paling Misterius di Hatimu
By
Published: 2012-12-30T10:28:00+07:00
Alunkan Seindah Kasih Paling Misterius di Hatimu
|