Babul Hidayah: Nafsiyah, Salbiyah, Ma`ani, Ma`nawiyah ~ Pusaka Madinah

burnzone

AD (728x60)

Babul Hidayah: Nafsiyah, Salbiyah, Ma`ani, Ma`nawiyah

"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]

Performa dan tampilan terbaik laman ini pada peramban Microsoft Edge. Khusus pengguna perangkat mobile: Apabila ada artikel yang tampilannya terpotong, silakan baca dalam mode landscape. Apabila masih terpotong, artinya artikel tersebut hanya nyaman dibaca via laptop atau PC.
landscape mode.

Babul Hidayah: Bab Sifat Nafsiyah, Salbiyah, Ma`ani, Ma`nawiyah
Babul Hidayah: Bab Sifat Nafsiyah, Salbiyah, Ma`ani, Ma`nawiyah


Sebelum ini: Kitab Babul Hidayah: Mukadimah


Sifat Nafsiyah

Sifat Nafsiyah ini adalah sifat Diri. Di antara 20 Sifat, Diri itu hanya satu saja, yaitu Sifat Wujud.
Sifat Wujud itu menjelaskan Diri Zat Allah itu ada dengan sendirinya; di-ada-kan Allah tidak dengan suatu sebab atau tidak dikarenakan oleh sesuatu. Inilah fa`alu lii maa yuriid, 'Allah berbuat dengan sekehendak-Nya (Q.S. !!:107) dan adanya Zat Allah itu selama-lamanya tidak akan rusak binasa (Q.S. 28:88)

Sifat Salbiyah

Sifat Salbiyah artinya sifat menafikan atau meniadakan hal-hal yang tidak layak bagi Zat Allah. Tidak layak dikatakan Zat Allah itu berawal. Tidak layak perkataan itu karena Zat Allah itu dalam Sifat Salbiyah bersifat Qidam, sudah sedia adanya; tidak dari tiada menjadi ada. Kalau dari tiada menjadi ada, tentulah ber-awal: tiada itulah awalnya. Yang dimaksud Qidam itu memang sudah sedia adanya; tidak berawal sedia adanya.

Sifat Ma`ani

Yang dikatakan Sifat Ma`ani mewajibkan Zat-lah yang ber-Qudrat, ber-Iradat, ber-Ilmu, Hidup, Mendengar, Melihat, dan Berkata-kata.
  • Kamu kuasa, tapi musti ingat Kuasa itu Sifat Ma`ani. Sifat Ma`ani menerangkan Zat-lah yang Kuasa. Zat Allah yang Kuasa, bukan diri kamu.
  •  
  • Kalian hidupkah? Hidup (Hayat) itu Sifat Ma`ani, yaitu sifat yang wajib ada pada Zat, mewajibkan Zat itulah yang hidup, bukan kamu.
  •  
  • Kamu mendengar tidak mendengar. Mendengar (Sama`) itu Sifat Ma`ani, yaitu sifat yang wajib ada pada Zat, mewajibkan Zat itulah yang mendengar, bukan telinga yang mendengar. Karena orang baru mati juga punya telinga, tapi tak mendengar.
  •  
  • Kamu melihat tidak melihat. Melihat (Bashar) itu Sifat Ma`ani, yaitu sifat yang wajib ada pada Zat, mewajibkan Zat itulah yang melihat, bukan mata. Karena orang baru mati juga punya mata, tapi tak melihat.

Sifat Ma`nawiyah

Sifat Ma`nawiyah menunjukkan hal keadaan yang di dalam. Kamu bicara. Bicara kamu itu apa? Di dalam tauhid, Sifat Kalam itu di dalam, merasa tidak kamu? Karena Ma`nawiyah itu yang di dalam.

Kamu berkata. Bukankah sifat ketuhanan (Kalam) yang kamu keluarkan itu?




Pandai-pandai berpikir dalam mengkaji Babul Hidayah, dapat karunia. Jadi, masalah Ma`ani-Ma`nawiyah jangan dianggap sepele. Berlaku dalam praktik.
Dalam Ma`ani ada karamah kauniyah, dalam Ma`nawi ada karamah ma`nawi.

Di hati ada perjuangan sampai 7, selesai. Fatihah sampai 7, selesai. Tawaf 7 kali, selesai. Sa`i pergi-pulang 7 kali, selesai. 7 lapis langit-bumi, selesai.

Selesai Ma`ani ada karamah kauniyah, selesai Ma`nawiyah ada karamah ma`nawi. Karamah itu pemberian atau hadiah.

Lihat bagaimana rasa tauhid di hati Ibrahim a.s. : berani melepas anak kecil dan istrinya di gurun tandus.


HTML5 Babul Hidayah
Sifat Nafsyiah, Salbiyah, Ma`ani, Ma`nawiyah atas Zat Allah

Bersambung ke Babul Hidayah: Praktik Ihsan. InsyaAllah.
Babul Hidayah: Nafsiyah, Salbiyah, Ma`ani, Ma`nawiyah
Adam Troy Effendy
By Pusaka Madinah
Published: 2014-08-29T19:03:00+07:00
Babul Hidayah: Nafsiyah, Salbiyah, Ma`ani, Ma`nawiyah
5 411 reviews
Buku ISuS

Buku Ilmu Sedikit untuk Segala²nya

Sudah terbit buku untuk memudahkan Ikhwan/Akhwat memahami kajian tauhid hakiki yang termuat di situs ini secara lebih tersusun dari anak tangga pemahaman Islam yang paling dasar. Ikhwan yang berminat memiliki buku ini dapat menghubungi penerbitnya langsung di www.midaslearning.co.id

  • Untuk mengetahui seluk-beluk buku lebih komprehensif, lengkap dengan uraian per bab dan video garis besar kajian buku, silakan kunjungi landing page rekanan resmi kami di: www.bukutauhidhakiki.com
  • Untuk memesan buku dari rekanan resmi yang terdekat dengan kota Ikhwan/Akhwat, silakan kunjungi tautan ini: "Kami di Kota Anda".
"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]
Tags:
admin Pusaka Madinah

Pusaka Madinah adalah sebutan untuk ilmu, amal, dan muanayah tauhid hakiki yang menjelaskan sinergi syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat dari kalangan khawwasul khawwas yang disampaikan oleh Mursyid, K.H. Undang bin K.H. Sirad bin K.H. Yahya dengan sanad aly sebagai berikut: (1) Nabi Muhammad Rasulullah Saw., (2) Nabi Khidir a.s., (3) Abdul Aziz ad-Dabarq, (4) Abdul Wahab at-Tazi, (5) Ahmad bin Idris, (6) Muhammad Sanusi, (7) Muhammad Mahdi, dan (8) Muhammad Idris.

 

Barangsiapa menghendaki kebaikan bagi dirinya, niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya. (Q.S. Al-Insan:29)

Copyright © Pusaka Madinah| Peta Situs | Designed by Templateism