Zat, Sifat, dan Hakikat Muhammad | Pengajian 80.000 Hakikat ke Atas ~ Pusaka Madinah

burnzone

AD (728x60)

Zat, Sifat, dan Hakikat Muhammad | Pengajian 80.000 Hakikat ke Atas

"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]

Performa dan tampilan terbaik laman ini pada peramban Microsoft Edge. Khusus pengguna perangkat mobile: Apabila ada artikel yang tampilannya terpotong, silakan baca dalam mode landscape. Apabila masih terpotong, artinya artikel tersebut hanya nyaman dibaca via laptop atau PC.
landscape mode.

Hakikat Muhammad Muxlimo's Lair




Zat ini masalah qadim, tidak dapat diketahui dengan panca indera. Sifat itu masalah baharu, dapat diketahui dengan panca indera.

Zat artinya diri. Sifat artinya kelakuan. 
Siapa yang berkelakuan? Tentulah diri (yang berkelakuan), bukan sifat. Itu dikatakan zat dan sifat itu satu (esa). Tidak bisa becerai. Ada zat, ada sifat dan sebaliknya. Karena zat itu tempat beradanya sifat (atau sifat bertempat pada zat). Sifat itu keadaan yang ada pada zat (atau sifat adalah hal keadaan zat).

Contoh:
Orang yang sedang demam. Mengapa bukan demamnya yang disuntik (dokter), malah bokongnya yang disuntik? Jadi, demam itu hanya sifat. Sifat tidak bisa berada pada sifat. Sifat mesti berada pada zat.

Zat dan sifat itu dua perkataan, tetapi satu. Maksud perkataan ini; ada zat - ada sifat; ada sifat - ada zat.

Zat ini ada yang bersifat nafsiyah, ada yang bersifat salbiyah, ada yang bersifat ma'ani, dan ada yang bersifat ma'nawiyyah.
Khususnya sifat Nafsiyah. Sifat Nafsiyah ini menunjukkan bahwa zat bersifat wujud (ada). Dan adanya zat ini tidak dikarenakan oleh suatu sebab (sedia ada). Zat ini ada selama-lamanya. Tidak akan rusak binasa. Meliputi sekalian alam. Yang meliputi sekalian alam inilah zat mutlak.

Zat mutlak inilah energi ketuhanan. Manusia dapat mengubah energi, tapi tidak bisa membersihkannya. Contoh: Hiroshima dan Nagasaki. Berapa lama tidak bisa dibersihkan radiasinya? Ketika sekarang sudah bersih dari radiasi nuklir, siapa yang membersihkannya? Tentulah energi ketuhanan itu yang membersihkannya.

Jelaslah, maharuang inilah energi ketuhanan. Satu saja. Tidak ada dua, tiga, dst.
Berjuta-bilyun bintang di langit dan benda-benda angkasa lainnya, mengapa tidak berguguran ke bumi? Padahal tidak ada penyangganya. (Bagaimana mungkin) kalau tidak ada satu kekuatan besar yang menahannya.

Tubuh maharuang inilah yang dapat menahan berjuta-bilyun ton agar tidak saling bertumbukan. Inilah Qimyatus Sa'adah (Kimianya Agama).

Nabi saja menuntut ilmu dari rumah beliau sampai ke Sidratul Muntaha. Manusia, dari rumahnya sampai ke bulan saja belum sampai. Pengetahuan Islam sudah sampai ke fil ufuki a'la (sampai ke ufuk tinggi). Maka ada perkataan al-Islam ya'lu wa laa yu'la alaih.

Orang Islam yang hakiki, dia tidak akan mengucap laa ilaaha ila Allah kalau dia belum tau apa itu laa ilaaha ila Allah.


Dalam Salat

Waktu takbir ihram, siapa Allah itu?
Maka pentinglah mengetahui diri. Bukan ruhani saja yang mahasuci, jasmani pun mesti mahasuci juga. Maka jasad ini perlu dimahasucikan juga, bukan ruhani saja. Jasmani bermaksud dengan cara nafsu, ruhani bermaksud dengan cara keimanan, sedangkan nurani dan rabbani bermaksud dengan cara ketuhanan.

Kalau jasad tidak dapat mengesakan, tentu ruhani menuntut. Sebab, jasad mengandung nyawa. Bukan ruhani yang mengandung jasad (tubuh).

Kalau salat, manusia itu bukan hamba, sudah Allah semata-mata. Kalau salat itu sudah Allah semata (yang ADA), tidak perlu lagi mengaku diri kita ini Tuhan dan mau sama dengan Tuhan.

Ingat: 
Mengaku diri kita Tuhan: KAFIR. 
Tidak mengakui Diri Tuhan: KUFUR.

Dalam salat, setiap manusia mengaku dirinya Tuhan. Cermat-cermat dengan bahasa ini!
Makanya dalam salat itu jangan ada lagi i'tikad-i'tikad karena agama bukan i'tikad-i'tikad. Sudah nyata senyata-nyatanya semua orang yang salat itu mengakui Diri Pribadi Tuhan. Bukan mengakui dirinya Tuhan, tapi mengakui Diri Tuhan (atau mengakui ADA-nya Diri Tuhan itu.)


Hakikat Muhammad

Wajib kita mengetahui hakikat Muhammad. 
Dalam ilmu, hakikat Muhammad itu Allah. Ini dalam ilmu. 
Dalam makrifat, pengenalan yang sebenar-benarnya: hakikat Muhammad itu bukan zikir-zikir lagi. Maka dengan hakikat Muhammad ini tidak ada zikir-zikir lagi. Karena hakikat Muhammad inilah bekal yang tidak basi sampai akhirat. Ini yang dibawa mati. Tidak ada zikir lagi.

Lihat ketika berdoa, semua minta mati dalam iman, Islam, dan husnul khatimah, tapi hakikat Muhammad tidak mereka ketahui. Hakikat Muhammad inilah mati dalam iman, Islam, dan  husnul khatimah

Muhammad saja sudah selamat. 
Coba perhatikan, siapa yang sampai kepada Allah? Siapa yang bisa menembus zat asam dan zat mutlak kalau bukan Muhammad?

Belajarlah. Jangan salah paham. Mintalah pada guru-guru yang hebat bekal-bekal yang tidak basi sampai akhirat. Sebab ini yang dibawa mati. Tidak ada zikir lagi. Bukan seperti kelaziman orang: ada yang mau mati baru dibacakan zikir laa ilaaha ila Allah.

Nabi Muhammad Saw. itu bukan mati, melainkan tidur hakiki. Orang tidur hakiki ini orang yang tidak tidur di dunia lagi, tetapi tidur di Mahasuci. Mahasuci inilah tempat husnul khatimah. Tempat yang penuh berkah. Inilah pengajian 80.000 hakikat ke atas. Artinya 80.000 tempat yang penuh rahmat. Inilah pengajian sirri sirrihi, rahasia di dalam rahasia. Tidak ada alam lagi.

Rasanya rasalah yang merasa. Inilah rasa di dalam rasa. Artinya, di dalam rasa itu ada rasa.
Air yang ada gulanya dapat kita rasakan manis. Air yang ada garamnya, asin. Sedangkan Tuhan tidak ada rasa-rasa. Pecahkan sendiri supaya terbuka rahmat Allah. Jangan kita merasa yang ada rasa saja, coba-cobalah merasa yang tidak ada rasanya. Bagaimana rasanya? Barulah tahu Allah itu surga.

Muhammad Saw. tidak ada mengajarkan filsafat dan tidak memiliki filsafat. Akan tetapi, filsafat Muhammad ini wahyu.


Bagaimana Tuhan mengajar hamba-Nya?

Tanpa huruf; tanpa suara. Laa bi harfin wa laa shautin. Bagaimana kita untuk dapat paham pelajaran tanpa huruf tanpa suara ini? Asah akal dengan pikiran, bukan dengan batu canai. Apa maksudnya? BERPIKIRLAH!

Contoh:
Para filsuf itu membuat rumus-rumus alam dengan berpikir. Lalu rumus-rumus itu disyariatkan sehingga hari ini kapal berlayar tidak lagi pakai kain layar yang bergantung pada angin.


Jangan latah! Mereka bilang manusia itu dari kera. Begitu ilmu wahyu turun, dikata manusia itu dari Tuhan. Runtuhlah ilmu filsafat manusia.


Kenal diri

Mau kenal diri? Buka Al-Mukminun:17.


-  Syaikh Siradj -



Zat, Sifat, dan Hakikat Muhammad | Pengajian 80.000 Hakikat ke Atas
Adam Troy Effendy
By Pusaka Madinah
Published: 2012-05-14T22:30:00+07:00
Zat, Sifat, dan Hakikat Muhammad | Pengajian 80.000 Hakikat ke Atas
5 411 reviews
Buku ISuS

Buku Ilmu Sedikit untuk Segala²nya

Sudah terbit buku untuk memudahkan Ikhwan/Akhwat memahami kajian tauhid hakiki yang termuat di situs ini secara lebih tersusun dari anak tangga pemahaman Islam yang paling dasar. Ikhwan yang berminat memiliki buku ini dapat menghubungi penerbitnya langsung di www.midaslearning.co.id

  • Untuk mengetahui seluk-beluk buku lebih komprehensif, lengkap dengan uraian per bab dan video garis besar kajian buku, silakan kunjungi landing page rekanan resmi kami di: www.bukutauhidhakiki.com
  • Untuk memesan buku dari rekanan resmi yang terdekat dengan kota Ikhwan/Akhwat, silakan kunjungi tautan ini: "Kami di Kota Anda".
"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]
Tags: ,
admin Pusaka Madinah

Pusaka Madinah adalah sebutan untuk ilmu, amal, dan muanayah tauhid hakiki yang menjelaskan sinergi syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat dari kalangan khawwasul khawwas yang disampaikan oleh Mursyid, K.H. Undang bin K.H. Sirad bin K.H. Yahya dengan sanad aly sebagai berikut: (1) Nabi Muhammad Rasulullah Saw., (2) Nabi Khidir a.s., (3) Abdul Aziz ad-Dabarq, (4) Abdul Wahab at-Tazi, (5) Ahmad bin Idris, (6) Muhammad Sanusi, (7) Muhammad Mahdi, dan (8) Muhammad Idris.

30 komentar:

lichazul mengatakan...

gracias por tu huella
desde CHile un abrazo de paz
hermoso y filosófico espacio has creado

ten una semana genial!!

MUX SPARROW mengatakan...

Whoa! This blog got a great honor visited by a famous writer from Chile. Hug back and Love from Indonesia, Querida Hermana.
Lichazul...Elisa, You are :8: Gracias!

Anonim mengatakan...

هو الأول بلا إبتداء و الأخر بلا إنتهاء'Dialah Yang Awal tanpa permulaan dan Yang Akhir tanpa berkesudahan':5:

MUX SPARROW mengatakan...

Lho.. kok malah mendung, Kang Bos?? :10:

Lasrimeja mengatakan...

Abang Muxlimo,
Bisa sedikit dijabarkan lagi tentang pengenalan rasa. Saya sangat tertarik dengan bahasan ini. Karena menurut saya pengenalan tertinggi berada pada pengenalan rasa atau zauq.

salam
yohan

MUX SPARROW mengatakan...

Salam kenal, Bang Yohan..
Wah, pertanyaan yang sulit dijawab nih, Bang. Sebab mengacu pada hal yang tidak zahir: Rasa. :D Sebab yang namanya rasa itu memang benar-benar hanya bisa dirasa. Bahkan zauq itu sendiri kadar dan rasanya bermacam-macam pada tiap orang, sesuai dengan Rahmat dan Kehendak Allah Swt. atas pribadi masing-masing.

Meski demikian, ya.. zauq itu tampaknya merupakan tangga selanjutnya setelah seorang hamba mengenal Allah dengan sebenar-benar pengenalan--meski baru sebatas ilmal yaqin.

Setakat pengetahuan saya dari pengalaman kawan-kawan sepengajian, bahkan zauq ini bisa datang lagi dengan kadar lebih dahsyat dalam setiap pencapaian baru dalam praktik tauhid. (<-- sebenarnya lebih tepat disebut "pemberian dari Allah yang baru" dibandingkan dengan kata "pencapaian" ya?!)

Ada waktu itu kawan saya bercerita, ketika dapat zauq untuk kesekian kalinya, yang dia rasakan adalah.. setiap lihat orang di mana pun--di lingkungan rumah, di jalanan, di mana-mana, meskipun tidak kenal ataupun baru berjumpa, apalagi pada kawan dekatnya seperti saya, ia merasakan sekali bahwa mereka itu adalah dirinya sendiri juga! Sehingga timbul rasa sayang pada semua orang yang melebihi haru dan cinta.

Ketika itu kawan sepengajian saya itu sering lekas-lekas pulang karena merasa tak sanggup menahan air matanya di depan umum. Ada sekira 2 minggu beliau berjuang mengatasi zauq ini.

Nah, ini juga menjadi bukti bahwa zauq itu harus diatasi. Sebab bila kita larut di dalamnya, bisa-bisa orang memandang kita sudah "gila": menangis tanpa sebab dan mengurung diri lama-lama. Tentu ini bisa menjadi fitnah bagi agama ya?!)

Dari pengalaman tersebut juga bisa kita simpulkan bahwa ruh itu satu, bukan dua. Atau lebih tegas lagi, ruh itu esa.

Adapun sebenarnya pengajian kami tidak menetapkan maqam-maqam dan senioritas berdasarkan pertimbangan manusia. Sebab, tingkat pencapaian setiap hamba itu semata-mata Hak Allah. Jadi, kami tidak terlalu berpaku pada masalah maqam tapi yang pasti tujuan akhir kita (takrif-nya) adalah Allah.

Jujur, kami sama sekali tidak tahu kedudukan kami. Tapi.. secara alami kami bisa menilai kadar pencapaian sesama kawan dan itu yang secara alami membuat kami hormat kepada mereka meski kawan tersebut bisa dibilang "lebih belakangan" belajar tauhid dibandingkan kami.

Dari arahan Syaikh di atas, zauq ini musti bisa diatasi atau musti bisa dilewati, sebab zauq sendiri hanyalah sebuah maqam. Musti bisa dilanjutkan sampai ke tiada maqam lagi sebab tiada maqam yang sanggup "menampung" Kemahabesaran Allah. :)

Nah, insyaAllah, inilah yang dimaksud Syaikh di atas tentang Rasa di dalam Rasa.

Mungkin bisa dikatakan di sini, zauq yang ultimat itu yang rasanya tidak sama dengan zauq, apalagi dengan rasa yang "biasa". Allahua'lam.

Anonim mengatakan...

Kenapa ya kang, tulisan MUHAMMAD sering ditulis dalam rupa seperti gambar diatas? apakah tulisan itu juga yang tertera di kening para muwwahid dengan bentuknya yg seperti itu?

karena saya pernah melihat ada seorang ulama yg di foto dengan kilatan cahaya. Pas fotonya jadi, di keningnya yg ber-minyak itu ada tulisan mirip seperti kaligrafi MUHAMMAD seperti gambar diatas dan seperti umumnya tulisan MUHAMMAD di pajangan rumah/mesjid. Apa pula maksudnya itu? mohon pencerahan Kang Mux yang kucintai karena Allah :)

-Arbi-

MUX SPARROW mengatakan...

Oh ya?! :2: MasyaAllah... bisa jadi ketika itu Allah sedang berkehendak menunjukkan keutamaan beliau melalui pancaran budduhun di dahi, Ya Bang. Subhanallah.

Ane pun pilih dan pasang gambar di atas aslinya gak ngeh soal ini lho. Asli main comot dan edit aja dari Mbah Gugel :D

Anonim mengatakan...

dulu waktu itikaf di mesjid (alias tidur siang) pernah liat2 kaligrafi di dindingnya kemudian nanya sama temen2 (yg juga itikaf :) ) kenapa ya, koq tulisan muhammad selalu di tulis bentuknya kyk gitu? mereka jawabnya beragam tapi ga ada yg memuaskan "libido" saya ini.

nah kemudian lama setelah itu, barulah saya dipertemukan Allah dg foto itu yg saya korelasikan dengan penjelasan kang mux ttg pancaran Nur Muhammad di kening (sebagai bentuk keberhasilan latihan sadar). saya yakin betul dengan kalimat yg bunyinya gini : "siapa yg mencari akan menemukan, siapa yg bersungguh2 akan mendapatkan. Saat murid siap guru akan 'datang' ".

-Arbi-

MUX SPARROW mengatakan...

Asli.. kadang saya malu sama Bang Bro.. :5: karena dari dulu-dulu Bang Arbi ni udah "melek" tauhid.. sedangkan ane ini baru kemaren2 ngeh.. sungguh Allah sudah mencintaimu sejak dulu, Bang Bro.. :8:

Anonim mengatakan...

Siapa dulu dong mentornya...hehehe... :) jangan gitu ah kang, kita kan sama2 masih dalam perjalanan, satu "angkot" :) atau kang mux masih jalan kaki yak berhubung maskapai burok sdh lama tutup ? hihihi...

kata hadits kan muslim itu ber-saudara. nah berhubung kita ini urang awak juo, maka sudah semestinya lah kita saling melengkapi, saling mendukung, memberi motivasi, dan saling mencintai karena Allah :) coba bayangin kalo jantung atau jeroan masing2 ingin menonjolkan dirinya, apa ga jadi serem nampang kita. wkwkwkwk :p

Pastinya kita satu. akunya aku, kang mux, tuan guru syaikh siradj pun satu jua adanya. karena aku itu sejatinya tidak terbagi, kecuali si aku ini yg "merasa" membagi diri alias syirik (kyk amoeba aja hihihi) secara kata kang mux, "aku" itu bukan "susuatu" :) aku bukan badan,hati,ruh,sirr,apalagi napsu (krn itu semua wadah jua adanya)...aku ya aku..bukan "susuatu" ^_^ segala sesuatu terbuat dari ku dan di dalam ku. Jadi kalau kang mux memuji aku, ya sejatinya aku kembalikan kepada kang mux yang punya puji hihihi...

Kang mux, kapan ada pengajian di tempat Tuan Guru, mohon yaa sampaikan salam sayang dan rindu ku kepada beliau dari keluarganya yg di batam ini.

-Arbi-

Anonim mengatakan...

kate mentor ane, kalau kesadaran "aku" itu sudah menjadi yaa segala rahasia makhluk pasti kita tahu. karena akunya makhluk dg akunya kita kan bukan aku yang dua atau lebih. aku ya aku, diri yg satu (quran). nah...aku lg belajar "sadar" nih supaya aku tahu rahasianya kang mux kalau kesadaran 'aku' ini men-jadi. hihihi.... (ups ... niat yang salah...) yaa..setidaknya aku bisa tahu nomor togel nanti berapa yg keluar... (ups salah niat lagi...) pantes ga sadar2 aku ini....niatnya aja blm betul hahahha :D
Allah mahatahu...

-Arbi-

Anonim mengatakan...

menanggapi tanggapan kang mux atas pertanyaan saudari kita, mbak lasrimeja, ada seorang ikhwan yg pernah di suatu subuh diperlihatkan Allah dibukakan sedikit hijab ghaib saat dalam perjalanan ke mesjid utk sholat berjamaah yg jaraknya sekitar 100 meter dari rumahnya. selama di jalan, kawan kita ini melihat bahwa seluruh pohon, jalanan, batu, kucing adalah cermin emas yang di dalam cermin itu ada orang yg mirip dengannya dengan tampilan yang jernih. jadi diseluruh alam semesta ini tampak seperti cermin emas yg menampilkan cerminan dirinya, seolah2 seluruh alam semesta adalah "cerminan dia" tapiiii anehnya saat dia jatuhkan pandangannya ke manusia, bayangannya jadi beragam. ada yg jernih...ada yang buram...ada yg gelap.

Nah, disitulah dia tahu bahwa SELURUH alam semesta (termasuk pohon dan kucing) adalah MUSLIM, KECUALI MANUSIA.. bahwa manusia diberi kebebasan untuk memilih. Ada yg tetap berpegang pada fitrah KEISLAMANNYA sesuai tingkatannya...ada pula yg KAFIR (cermin retak). Pandangan ini masih terbuka hingga ikhwan ini sholat sunnah subuh. ketika akan sholat subuh semuanya normal lg.

Kiranya kita bisa introspeksi diri. kebetulan saya kenal baik orang ini.

-Arbi-

MUX SPARROW mengatakan...

MasyaAllah..Subhanallah..
Sungguh beruntung temen Bang Arbi itu ya.. bener-bener tergolong arif billah tuh, Bang.

Ane setuju, pengalaman ruhani beliau ini membuktikan bahwa setiap makhluk itu fitrahnya adalah ISLAM, yaitu "yang berserah diri".

Berarti, banyak juga yang sebenernya saat ini yang udah keluar dari jalur fitrah ini ya. Termasuk orang-orang yang di KTP-nya tertulis beragama Islam.

Semoga kita termasuk yang bener-bener Islam baik di KTP maupun dalam hakikat yang sebenarnya. aamiiin.

btw, itu Bang Lasrimeja, bukan saudari lho, Bang.. :}} hehehe.. dan beliau ini yang saya ceritakan di email dari negeru jiran, Brunei Darussalam. :25:

Anonim mengatakan...

yang anehnya menurut pemahaman ane adalah dia menjatuhkan pandangannya kepada manusia itu justru kepada orang2 yg lagi sholat sunnah subuh di masjid itu. Wah kalo begitu saya mesti introspeksi juga nih. sudah benar kah sholat saya? wabil khusus sudah benarkah ISLAM saya? https://lh4.googleusercontent.com/-Ttww9V3A4jc/UFV68473V5I/AAAAAAAAFf0/MsTe3q5PAZo/h120/aing-tea-ateuh.gif

-Arbi-

Anonim mengatakan...

Salam kenal teruntuk Bang Yohan di Brunei dari kami di Batam... btw, panggilnya Bang, Mas, Kang, atau Cikgu?

Jabat Hangat,

-Arbi-

MUX SPARROW mengatakan...

insyaAllah ... aaamiiin, Bang! :19:

muhammad afdal mengatakan...

Salam.... Sy ingin selalu dekat dan kenal Allah.. mohon pencerahanx

muhammad afdal mengatakan...

Salam.... Sy ingin selalu dekat dan kenal Allah.. mohon pencerahanx

Unknown mengatakan...

Alaikum salam... You're WELCOME here dear brad.
Salam kenal, Jabat hangat...

kh_cokz mengatakan...

nyempil disini ya mas adam :D :4:

___ Ada waktu itu kawan saya bercerita, ketika dapat zauq untuk kesekian kalinya, yang dia rasakan adalah.. setiap lihat orang di mana pun--di lingkungan rumah, di jalanan, di mana-mana, meskipun tidak kenal ataupun baru berjumpa, apalagi pada kawan dekatnya seperti saya, ia merasakan sekali bahwa mereka itu adalah dirinya sendiri juga! Sehingga timbul rasa sayang pada semua orang yang melebihi haru dan cinta.___


kurang lebih seminggu yg lalu nemu nie blog,, seblm nemu nie blog,, udah bbrapa kali ngalamin tiba2 pengen nangis, tiba2 nangis aja, entah i2 pd saat ngaji, sholat/sehabis sholat, pd saat lagi d jalan,, entah ini yg dinamakan zauq ato bukan (baru ngerti zauq pd saat nemu nie blog),,
sering jg ngalamin, tiba2 aja pada saat ngaji pikiran terbuka g2 langsung ngerti maksudnya tuh ayat al-quran,, klo lg ada masalah tiba2 aj ada jln keluarnya, kyk pikiran terbuka g2,, bingung jg... :10: Allahua'lam

terlepas dr semua i2, saya ingin mengucapkan Terimah Kasih yg sebesar-besar kpd Syaikh Undang Siradj & mas Adam ats kesediaanya berbagi ilmu TAUHID,, yg sampai sekarang ini sy cr,, yakni islam sebenar-benarnya islam,,
Semoga Syaikh Undang Siradj sekeluarga & mas Adam Sekelurga, serta peserta SARANG,, Senantiasa Dalam Lindungan ALLAH SWT. Aamin...

http://lh5.googleusercontent.com/-NyfcNUQUYYA/ULpkRODStNI/AAAAAAAAHmA/pS9ZZXWpcWU/s74/wsalam.gif http://lh3.googleusercontent.com/--Ku8oIXhZLM/ULpkHQ037BI/AAAAAAAAHi8/KkDNvp5QnRg/s75/mashallah.gif

*btw cara memperbesar emoticon gmn ya???,, :10:

MUX SPARROW mengatakan...

MasyaAllah.. rupanya Mbak Ikha ini banyak menyimpan kejutan..! :2:

Ada waktu itu kawan saya bercerita, ketika dapat zauq untuk kesekian kalinya, yang dia rasakan adalah.. setiap lihat orang di mana pun--di lingkungan rumah, di jalanan, di mana-mana, meskipun tidak kenal ataupun baru berjumpa, apalagi pada kawan dekatnya seperti saya, ia merasakan sekali bahwa mereka itu adalah dirinya sendiri juga! Sehingga timbul rasa sayang pada semua orang yang melebihi haru dan cinta.

Bener, Mbak.. inilah perasaan zauq atau dzuk di level tertentu. Bener tu, Mbak. Kejadian yang persis sama seperti info Mbak itu pernah terjadi pada diri salah seorang ikhwan pengajian senior di pontianak. Beliau cerita persis seperti yang Mbak tulis ini. Bahkan ikhwan itu bilang gini, "Sekarang aja aku ngomong sama kamu, Dam.. kalau bukan di tempat umum dan kalau bukan takut kamu nyangka saya homo.. ingiiin rasanya meluk jasad kamu, jasadku sendiri." MasyaAllah..

Bahkan pas kita ngomong itu, ada tamu kantor masuk, tamu itu mahasiswi dan tanya ruangan ke kami.. setelah dikasitau tu mahasiswi pergi ke arah yang ditunjukkan. Lalu ikhwan itu bilang, "Tuh Dam.. waktu barusan dia tanya aku.. itu aku tanya sama diri sendiri.. itu aku tahan pengen nangis saking sayaaaangnya sama diriku sendiri." MasyaAllah.. makanya ketika itu ikhwan itu selalu cepet-cepet pulang..puasin tangisnya di rumah sendirian, biar gak disangka gila.

Itulah bukti bahwa Ruh itu satu, bukan banyak dan Ruh itu esa.
Meski demikian, bagaimana pun tingkatannya, dzuk ini musti diatasi atau dilalui dengan memperbanyak tafakur. Kalau tidak diatasi, bisa jadi fitnah bagi pengajian kita, bahkan bisa jadi fitnah bagi agama ini. Sebab kalau larut dalam dzuk ini, bisa2 bawaannya gamau keluar rumah dan menyendiri terus. Nanti malah gamau jumpa orang dan gamau berjamaah lagi. Jelas nantinya orang awam akan menuduh yang enggak-enggak tuh. Minimal nyangka kita gila.. atau nyangka kita nuntut ilmu kebatinan cuman gak kesampaian alias teu kataekan kalau di bahasa sunda mah.. :}}

MUX SPARROW mengatakan...

udah bbrapa kali ngalamin tiba2 pengen nangis, tiba2 nangis aja, entah i2 pd saat ngaji, sholat/sehabis sholat, pd saat lagi d jalan,, entah ini yg dinamakan zauq ato bukan (baru ngerti zauq pd saat nemu nie blog),,


InsyaAllah bener, Mbak.. yang di atas juga rasa dzuk tuh. Pengen nangis tiba-tiba padahal bukan ada yang disedihkan ya.. :D Itu juga insyaAllah tanda jasad ini mulai "ngeh" akan ruhnya sendiri, Mbak. Makanya kitanya sih aneh.. gak sedih kok tiba2 nangis..

sering jg ngalamin, tiba2 aja pada saat ngaji pikiran terbuka g2 langsung ngerti maksudnya tuh ayat al-quran,, klo lg ada masalah tiba2 aj ada jln keluarnya, kyk pikiran terbuka g2,, bingung jg..
Salah satu nikmatnya dzuk juga ini, Mbak.. yaitu kita akhirnya merasakan sendiri bagaimana Allah mengajar hamba-Nya itu.. inilah salah satu kadar yang disebut ilmu laduni itu. Subhanallah wal hamdulillah.. selamat, Mbak. Kalau bisa mulai praktikkan amalan tafakur ya. biar karunia Allah atas kita makin bertambah dan minimal bisa kita pakai menyelamatkan diri dan keluarga sendiri, dan mudah-mudahan juga bisa bagi ilmu ini ke sesama umat Muhammad. Diri-diri kita juga :D

Keep in tawheed track, Mbak Ikha! :8:

kh_cokz mengatakan...

alhamdulillah mas,, mudah2an dgn zauk ini ALLAH SWT berkehendak agar hambanya semakin dekat untuk mengenal Diri-NYA,, Aamin..

dr pertama nemu blognya mas adam udah nyoba latihan Tafakur,, susah banget,, susah banget ngeDIAMin pikiran, soalnya sy orgnya suka mikir mas,, :D

tp anehnya klo lg dengar mp3 Al-quran, tiba2 badan kesemutan (seperti yg mas adam pernah jelasin) tp sejuk g2, badan rasanya ringan banget,, awalnya di perut kemudian di punggung, d pundak,, kadang2 jg di pundak, tangan, kaki,, tp tidak dalam kondisi DIAM pikiran loh mas, sambil mikir g2,, aneh loh,, bingung... :10:

kh_cokz mengatakan...

Keep in tawheed track, Mbak Ikha! jempols

Makasih mas adam,, atas kesediannya berbagi ilmu,, :8: :8:

MUX SPARROW mengatakan...

kesemutan itulah yang disebut tansal, Mbak.. alias "getaran2" :D gapapa, latihan tafakur memang gak musti rutin dan dilakukan terus semampunya sebagai rukun qalbi di dalam dan di luar ibadah ..sampai ajal. InsyaAllah :)

MUX SPARROW mengatakan...

sama-sama Mbak :8:

MOHD FUAD YAHAYA mengatakan...

SERAT AKU TIDAK ADA

AKU TIDAK ADA YANG ADA HANYA DIA
TIDAK BERBENTUK MENGAMBIL BENTUK
BENTUK YANG PERTAMA AKU SEBAGAI ENGKAU

AKU KUASA SAKTI SEKELIAN ALAM
YANG MENCIPTA, MEMELIHARA DAN YANG MENGHANCURKAN
SEKELIAN YANG ADA

AKU TIDAK ADA
AKU BERSELINDUNG DISEBALIK SIFATKU
DIMANA SIFATKU DISITULAH AKU
SIFATKU PATIKU PATIKU SIFATKU
ITULAH WUJUDKU NYATA SIFATKU
DIMANA AKU DISITULAH SIFATKU
SIFATKU ITULAH NAMAKU GANTI DIRIKU

KAU SERU NAMAKU KAU TAHU SIFATKU
KAU KENAL DIRIKU NAMAKU ITULAH SIFATKU
SIFATKU NAMAKU NAMAKU SIFATKU
GANTI DIRIKU

KENAL AKU TANPA SIFATKU
TIADA KENAL AKAN NAMAKU

TIADA KENAL AKAN NAMAKU
TIADA KENAL AKAN DIRIKU

TAPI AKU TIADA BERNAMA NAMA ITULAH SIFATKU
APA JUA NAMAKU ITULAH TUBUHKU
BERSIFATKAN DIRIKU

MENGENAL TUBUHKU TANPA KENAL SIFATKU
SESEKALI TIADA AKAN MENEMUI AKU

TUBUHKU TIDAK BERBENTUK
BERBENTUK IA DENGAN SIFATKU
SIFATKU JUALAH MELENGKAPKAN
SEKELIAN TUBUHKU

DISITULAH AKU BERDIRI TEGUH
BERSELINDUNG DISEBALIK SEKELIAN BENTUK
SEKELIAN NAMA SEKELIAN SIFAT
ITULAH TANDA KEBESARANKU KEKUASAANKU
DIATAS KARYA CIPTAANKU

CARILAH AKU DIDALAM DIRIMU
TEMUILAH AKU SEBAGAI DIRIMU
RASAILAH AKU DIDALAM JIWAMU
HAPUSKAN DIRIMU DIDALAM DIRIKU
BARU KAU TAHU SIAPA AKU
BINASALAH KAU SELAMA-SELAMANYA
TIADALAH DIRIMU
HANYALAH AKU

by
(Raden Mas Prabhu Gusti Agung Ki Asmoro Widjoyo)

Sumber : http://hatisatu.blogspot.com/2013/10/serat-aku-tidak-ada.html

Muriady mengatakan...

salam.. alhamdulillah.. izin share bang ya....

MUX SPARROW mengatakan...

Alhamdulillaah.. silakan, Bang.. btw, nanti jangan kaget ya kalau blog ini dikarantina dulu.. sedang pemulihan.. nanti tetap mengudara lagi kok. insyaAllah :)

 

Barangsiapa menghendaki kebaikan bagi dirinya, niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya. (Q.S. Al-Insan:29)

Copyright © Pusaka Madinah| Peta Situs | Designed by Templateism