Allahisme ~ Pusaka Madinah

burnzone

AD (728x60)

Allahisme

"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]

Performa dan tampilan terbaik laman ini pada peramban Microsoft Edge. Khusus pengguna perangkat mobile: Apabila ada artikel yang tampilannya terpotong, silakan baca dalam mode landscape. Apabila masih terpotong, artinya artikel tersebut hanya nyaman dibaca via laptop atau PC.
landscape mode.


MUSLIM TIDAK BUTUH HUMANISME, FEMINISME, DLL.

MENGAPA?

KARENA kita mempunyai -isme yang terbaik dari Yang Terbaik:"ALLAHISME."
KARENA bagi muslim, -isme apa pun tanpa Quran dan Hadis pasti merupakan upaya coba-coba. KARENA kemanusiaan dan -isme lainnya adalah kamuflase yang cantik atas nafsu manusia belaka.

Yang kita butuhkan hanya Allahisme (Islam: Quran dan Hadis; ini cara saya menyebutnya dalam konteks oposisi terhadap -isme-isme di luar Islam). Karena di dalam Allahisme kita mendapatkan humanisme, feminisme, dan lain-lain tanpa efek samping. Humanisme membunuh humanitas; Feminisme membunuh feminitas.

Kita lihat belakangan ini, konsep HAM telah disalahgunakan dan menjadi dalih untuk membunuh. Lihat kasus Palestina, Iran, Afganistan, dan banyak lagi. Bahkan di Indonesia sendiri, ini adalah menu favorit para politikus busuk untuk membela kepentingannya. Weks! xD

Kita lihat belakangan ini, konsep feminisme telah menciptakan perempuan2 perkasa (fun fearless female, katanyah, wakakak xD) yang enggan melahirkan, enggan menyusui anak, bahkan enggan menikah.



Humanisme dan Feminisme baru bagi dunia Islam??

Seorang skeptis pernah berkata pada saya bahwa humanisme dan feminisme itu baru dimasukkan ke dalam Islam akhir-akhir ini saja. saya sangat tidak setuju. Humanisme dan Feminisme sudah ada di dalam Islam sejak awal. Asma dan Sifat Allah, Ar Rahman dan Ar Rahim, adalah sumber dari kemanusiaan hakiki, malahnya lebih dalam daripada sekadar humanisme. Fikih wanita adalah feminisme sejati untuk muslimah.

Kita bisa melihat bahwa dalam sejarah Islam, Nabi Muhammad Saw berhasil membangun sebuah peradaban masyarakat ideal yang disebut masyarakat Madani (Madinah)."Negara" Kota Madinah kala itu adalah masyarakat multietnis, multibudaya, multiagama. Di dalamnya ada berbagai suku yang beragama Islam, Yahudi, Nasrani, dan lain2 yang hidup berdampingan secara sinergis.




Menurut saya, paradigma Nabi Muhammad Saw dalam membangun masyarakat ideal tersebut bukanlah atas dasar prinsip humanisme, tetapi saya lebih percaya, bahwa paradigma yang diejawantahkan Sang Mustafa adalah paradigma Ar-Rahman (Kasih Allah untuk setiap umat) Ar-Rahim (Kasih Allah khusus untuk pengikut Muhammad Saw.). Ini menjadi bukti Islam sebagai Rahmatan lil Alamin--rahmat atas seluruh umat, rahmat bagi semesta alam.

Ajaran Islam adalah induknya humanisme; Fikih wanita adalah feminisme sejati. Keduanya tanpa efek samping selama dijalankan tanpa nafsu.

Dewasa ini, kita melihat bahwa utopia setiap bangsa di dunia adalah membangun masyarakat ideal ini (Barat: Civil Society). Masyarakat madani (dari kata madinah; medina) adalah model peradaban ideal untuk manusia. Saya tidak ragu mengatakannya karena yang pernah membangun masyarakat seperti itu ialah Tuhan melalui nabi-Nya.

Allahua'lam.


Gali Lebih Lanjut:
Bukti Kepalsuan Humanisme.
Bukti Kepalsuan Feminisme: Perempuan Sebaiknya Tahu.
Allahisme
Adam Troy Effendy
By Pusaka Madinah
Published: 2010-08-10T04:23:00+07:00
Allahisme
5 411 reviews
Buku ISuS

Buku Ilmu Sedikit untuk Segala²nya

Sudah terbit buku untuk memudahkan Ikhwan/Akhwat memahami kajian tauhid hakiki yang termuat di situs ini secara lebih tersusun dari anak tangga pemahaman Islam yang paling dasar. Ikhwan yang berminat memiliki buku ini dapat menghubungi penerbitnya langsung di www.midaslearning.co.id

  • Untuk mengetahui seluk-beluk buku lebih komprehensif, lengkap dengan uraian per bab dan video garis besar kajian buku, silakan kunjungi landing page rekanan resmi kami di: www.bukutauhidhakiki.com
  • Untuk memesan buku dari rekanan resmi yang terdekat dengan kota Ikhwan/Akhwat, silakan kunjungi tautan ini: "Kami di Kota Anda".
"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]
Tags: , ,
admin Pusaka Madinah

Pusaka Madinah adalah sebutan untuk ilmu, amal, dan muanayah tauhid hakiki yang menjelaskan sinergi syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat dari kalangan khawwasul khawwas yang disampaikan oleh Mursyid, K.H. Undang bin K.H. Sirad bin K.H. Yahya dengan sanad aly sebagai berikut: (1) Nabi Muhammad Rasulullah Saw., (2) Nabi Khidir a.s., (3) Abdul Aziz ad-Dabarq, (4) Abdul Wahab at-Tazi, (5) Ahmad bin Idris, (6) Muhammad Sanusi, (7) Muhammad Mahdi, dan (8) Muhammad Idris.

44 komentar:

Anonim mengatakan...

Saya hadir lho disini sesuai undangan anda, salam sejahtera untuk Mas Muxlimo.

Sehubungan HTML nya terbatas karakter ini tulisan ke I:

Menurut saya konsep humanisme yang ada dalam fikiran manusia di dunia pada umum nya tentu sagat beda, karena manusia punya pilihan atas pengaruh nafsu nya.

Mungkin namanya tetap saja humanisme, karena kita makhluq manusia, yang memang humanis, manusiawi, alamaiah, naturalism, sebagaimana manusia berpasangan dengan alam kehidupannya.

Namun sesungguhnya manusia itu mengemban tugas amanah untuk menjadi wakil Tuhan di muka bumi yang dilengkapi dengan sifat-2 Sang Pencipta sebagai daya cipta rasa karsa Tuhan dalam diri nya, sehingga manusia(Adam)sebagai object bisa berlaku seperti gambaran Tuhan dalam konsep keikhlasannya menjadi hamba Tuhan atau, gambaran Iblis dalam pengaruh keburukan syetan dalam dirinya.

Maka konsep Humanisme dan Feniminisme tetap akan berlaku bagi manusia yang mampu ber adaptasi dengan alam kehidupannya yang natural alamiah, karena di alam ini terdapat tanda-tanda kebesaran Tuhan Sang Pencipta yang berlaku sebagai hukum alamAlam Makro), begitu juga pada diri manusia(Alam Mikro ).

Maka Aqal fikiran yang selalu disandarkan pada hukum Alam kehidupan sebagai ayat-ayat tersirat harus selalu singkron dengan kehidupan manusia. Sebagai mana manusia dalam menghadapai berbagai macam perkembangan ilmu pengetahuan selalu mensingkron kan dengan konsep hukum alam, sehingga manusia yang berhasil mencapai kemajuan dalam hidup adalah manusia yang mampu beradaptasi dengan hukum alam yang berlaku dalam ketetapan Tuhan, dan hal ini telah dibuktilan oleh manusia dalam perkembangan IPTEK, menjadi kebutuhan hidup manusia yang hampir tiada perdebatan dalam perkembangan nya.

Yang harus dicermati bila manusia telah masuk dalam hal aturan hidup dalam keyakinan agama, maka unsur egoisme, kekuasaan, fanatisme, kemunafikan, politik, kedamaian, kehancuran, pembantaian, pembunuhan, pengeboman, begitu tampak jelas menguasai jiwa manusia, yang merasa paling benar dengan pendapat nya sendiri tanpa ada kebijakan, riset, penelitian, kesabaran, perkembangan, kecerdasan dll. Sehingga agama tampak menyeramkan dan menakutkan bagi kalangan yang mendambakan kedamaian.

bersambung.....

Anonim mengatakan...

Tulisan ke II:

Bukti itu telah kita lihat melalui sejarah agama-agama langit, yang selalu membawa kontroversi pertengkaran dan perselisihan peperangan di wilayah timur tengah, mungkin sejak habil dan qobil s/d saat ini, seakan tak pernah berhenti.

Kita tidak bisa menyalahkan begitu saja salah satu fihak tanpa mampu melihat permasalahan secara global skenario Tuhan dalam mengatur kehidupan ini yang di respon melalui aqal fikiran makhluq ciptaan nya.

Dan ini telah menjadi warning dalam penentangan kelompok malaikat tatkala Adam hendak diciptakan Tuhan, bahwa Tuhan hendak menciptakan makhluq yang membuat kerusakan dan pertumpahan darah di muka bumi.

Kebijakan berfikir akan menjadikan sikap kebajikan dalam diri maanusia tatkala manusia telah mampu beradaptasi dan dengan unsur-unsur kekuatan Alam kehidupannya. Dan unsur-unsur kekuatan alam kehidupan makro dan mikro(Qubro & syughro) adalah Tuhan itu sendiri yang telah mensifati seluruh kehidupan ini, meliputi tujuh lapis/tingkatan langit dan bumi.

Akhirnya manusia dituntut untuk mampu bijak walau baru dalam taraf berfikir, bahwa segala apapun yang terjadi di dunia ini adalah atas kehendak Tuhan baik maupun buruk dalam pandangan manusia yang banyak perbedaan.

Manusia tidak bisa mencela, menghukumi, mengadili begitu saja atas pendapat fikirannya, ada hukum Tuhan yang harus dicerna oleh aqal fikiran bagian otak kiri, maupun otak kanan, yangh sangat berbeda dalam eksistensinya serta hati nurani(af'idah).

Bahwa Haqikat kebenaran Tuhan perlu difahami dengan teliti hati-hati, dan seksama dalam ke ikhlasan menerima tantangan warna kehidupan yang terkadang jauh berbeda dengan konsep keyakinan agama yang belum mampu kita fahami seluruh nya.

Demikian pula Alqurán yang merupakan nmukjizat sampai akhir zaman adalah konsep-konsep hukum Tuhan dalam fitrah manusia yang kehidupannya terbatas ruang dan waktu.Maka masih banyak pula hukum-hukum Tuhan dalam Alqurán yang belum mampu dicerna oleh aqal fikiran manusia jaman ini, dan bisa jadi bukan merupakan konsumsi manusia jaman ini,dimnana kesalahan pemahaman dan penafsiran sangat dimungkinkan terjadi dalam aqal fikiran manusia. Tetapi Alquráan hudalinas sampai akhir jaman berlaku pula bagi anak cucu kita yang kelak dimana kita sudah tak berada dalam waktu tsb.

Seperti halnya Rasulullah saw telah selesai dan lengkap menyampaikan risalah nya sebagai khataman Nabiyin, dan Tuhan telah ridha islam menjadi agama bagi hambanya di dunia ini. Tetapi bukan berarti Rasulullah saw telah lengkap menyampaikan pemahaman dan penafsiran secara utuh seluruh isi Alqurán, sebab itu adalah merupakan Tugas dari para pewarisnya sebagai warisatul anbiya untuk mampu membuka mendobrak qudrat & iradat(kuasa dan kehendak) Tuhan di alam ini terutama dalam diri manusia itu sendiri dalam kimanannya, yang direalisasikan dalam ucapan itiqad dan prilaku untuk melaksanakan blueprint Tuhan sebagai wakil(khalifah)di dunia ini.

Sehingga keagungan dan kebesaran Tuhan akan tampak pada hgamba-hamba nya yang rela kepada Nya, sebagai Alqurán yang berjalan.

trims.

Anonim mengatakan...

wah maaf Mas Mux...

Tulisannya jadi dobel-dobel
agak kesulitan saya tulis coment disini, karakter terbatas, Url to Large, dll, sehingga menyampaikan coment nya tidak bisa bebas.

MUX SPARROW mengatakan...

Terima Kasih, Mas Wonkawan atas kesudian mampir ke sini :)
Soal keterbatasan berkomen di blogspot, sungguh amat disayangkan, ya :( btw, saya sudah hapus komentar Mas yang dobel supaya mudah membacanya, ya :)

Peta paradigma kita di sini sebenarnya mengenai dua golongan ini:
1. Orang “beragama” yang destruktif.
2. Humanis yang “manis”.

=> ada orang beragama yang melakukan kerusakan di muka bumi (seperti mengangkat senjata, melakukan bom bunuh diri, dll.) dengan mengatasnamakan agama.
Kasus kecilnya, seperti yang dilakukan sebuah ormas yang menghancurkan kezaliman dengan kehancuran. Bukan pemandangan yang pantas melihat orang2 yang berpakaian seperti "ahli surga", tetapi memaki2 orang sambil menghancurkan barang milik orang lain dengan teriakan "Allahu Akbar!"
Rasulullah tidak pernah mencontohkan begitu. Jadi, cara itu bukan sunah nabi.

Saya juga mengecam para pelaku bom bunuh diri yang niatnya pingin mati syahid. Di mata saya, mereka bukan saja mati konyol, tetapi juga memfitnah agamanya sendiri, bahkan bisa jadi telah melakukan dosa syirik.

"Muslim adalah seseorang yang orang lain selamat dari keburukan tangan dan lisannya." (H.R. Thabrani)

Bersandar pada hadis ini saja, sudah bisa dikatakan mereka itu bukan muslim, meskipun mereka bersyahadat. Apalagi tindakan bunuh diri itu sendiri tergolong dosa besar. *tidak perlu jadi muslim untuk tau bahwa bunuh diri itu perbuatan bodoh dan terkutuk.

Dosa syiriknya terletak pada upaya "putus asa" mereka memerangi kezaliman. Mereka pikir kalau tidak KARENA USAHA MEREKA SENDIRI, dunia tidak akan bebas dari kezaliman. Yang tampak di sini adalah ego manusia yang bicara, bukan Ego Tuhan.Mereka seolah meminggirkan posisi Tuhan di sini. Mereka pikir Tuhan tidur apa? Atau jangan2 mereka pikir Tuhan itu tidak adil, ckckckck.

Pandangan yang bijak mengenai ini, tentu yang salah adalah orang2 yang mengaku "beragama" itu dan sama sekali BUKAN salah agamanya atau ajarannya. Sebaiknya kita tidak seperti peribahasa, "buruk muka cermin dibelah".


==>ada juga sekelompok orang lain yang mengusung humanisme sebagai alat perjuangannya. Kelompok ini umumnya orang baik-baik secara sosial. Tetapi dalam pandangan tauhid, mereka juga rawan terperosok ke jurang kesyirikan.

INI YANG SAYA MAKSUD DENGAN "EFEK SAMPING":

HUMANISME adalah kata yang berakar pada manusia dan ujung-ujungnya adalah pengagungan pada kemanusiaan. Meng-agung-kan kemanusiaan, benda abstrak yang lebih fana daripada manusia itu sendiri.

HUMANISME BAGI ORANG YANG PAHAM TAUHID ADALAH UPAYA MENGAGUNGKAN KEMANUSIAAN SAMBIL--BAIK SENGAJA MAUPUN TIDAK--PELAN2 MENGIKIS KESADARAN AKAN KETUHANAN.

MUX SPARROW mengatakan...

Bagi para muslim:
Katakanlah cita-cita humanisme itu sudah tercapai sekarang. Lalu apa?? Mau ke mana? Siapa atau apa kemanusiaan itu? Biar seindah apa pun kenyataan dunia, tetap saja akan rusak binasa.

Apakah tidak cukup Quran dan sabda Rasul bagi para muslim?? Sia-sia sekali Nabi Muhammad Saw. menghabiskan masa hidupnya dengan perjuangan berat menyampaikan isi Quran beserta teladan baik jika kita yang mengaku umatnya lebih percaya kehebatan berpikir orang2 pintar yang sedang bereksperimen dengan konsep kebijaksanaan--yang guna dan hasilnya masih nisbi.

Sudah ada cara yang pasti dari Sang Mahatahu, mengapa masih mengikuti orang yang masih sama2 meraba seperti kita??

BERADAPTASI DENGAN HUMANISME BUKANLAH BERADAPTASI DENGAN KODRAT SUCI ALAMI, TETAP BERADAPTASI DENGAN NAFSU TERSEMBUNYI KEMANUSIAAN.

Mohon maaf, Saya sekarang, selalu, dan selamanya berpandangan selaku seorang muslim. Dan setiap muslim yang jujur pasti mengimani bahwa Quran itu perkataan Tuhan Yang Mahatahu-Mahabijaksana.

Jadi, prinsip2 dan petunjuk pelaksanaan humanisme yang ada di Quran hasilnya pasti tepat sasaran dan tanpa efek negatif bagi manusia dalam tujuannya menjadi wakil tuhan di dunia.

Karena prinsip Tauhid sudah pasti: TUHAN TIDAK BERSIFAT MEMBUTUHKAN. TUHAN MENETAPKAN HUKUM, TETAPI TIDAK MENGAMBIL MANFAAT DARI HUKUM YANG DITETAPKANNYA.

TUHAN tidak butuh disembah, tidak butuh diibadahi, dll. Apapun perintah dan larangan yang dari Tuhan, itu pasti demi kebaikan manusia. Manusialah yang mengambil manfaat dan menerima mudarat atas berlakunya hukum yang berlaku di alam.

MUX SPARROW mengatakan...

Saya tidak sependapat jika dikatakan:
"masih banyak pula hukum-hukum Tuhan dalam Alqurán yang belum mampu dicerna oleh aqal fikiran manusia jaman ini, dan bisa jadi bukan merupakan konsumsi manusia jaman ini"

Sebenarnya, sejak pertama Islam lahir hingga detik ini, banyak kok orang2 terpilih yang dikaruniai Allah pemahaman dan pengamalan Quran seutuhnya. Dan telah benar2 menjadi wakil Tuhan di muka bumi dan membuktikan mukjizat Quran itu pada diri mereka sendiri.
Bagi orang2 beruntung ini, tidak ada bagian Quran yang tidak bisa dicerna oleh manusia. Ingat, insan2 kamil ini ada di setiap zaman.

Well, memang wajar jika ada yang beranggapan sebaliknya. Maklum, jumlah waliyullah itu sangat sedikit jika dibandingkan dengan kekuatan Iblis, Dajjal, dan bala tentaranya. Dan adalah sifat umum para wali berjihad secara bergerilya. Jadinya, orang banyak yang tidak tahu.


Jadi sudut pandang saya ketika menjaga jarak dengan paham2 kebijaksanaan di luar islam bukanlah sebuah sudut pandang picik yang merasa benar sendiri, tetapi sudut pandang dari tempat yang paling jelas melihat hingga ke "balik layar" skenario trio laknatullah: iblis, dajjal, dan para setan agar manusia terbelokkan dari tujuan mulia mengenal tuhannya dan menjadi wakil tuhan di dunia.

Mudah2an, Mas paham..bahwa setiap detiknya saya selalu berpendapat dengan sandaran agama Islam yang tanpa cela, selain dibuat tercela oleh segelintir orang yang salah kaprah. Waduh maaf Mas, kepanjangan juga nih komen saya .. hehehe.. Salaaam 

Anonim mengatakan...

Wah trimakasih banyak untuk Mas Muxlimo tanggapan nya, sungguh ini tambahan wawasan bagi saya, ternyata Mas Mux menguasai Ketauhidan dalam tatanan Tasauf, juga pengetahuan umum yang luas dan dalam, sehingga pandangan anda tidak menyinggung kelompok agama lain dan ajaran ajaran dalam kearifan lokal(sperti kejawen) dll.

Ya yang saya maksud bahwa Alqurán masih akan terus mengeluarkan bukti-bukti kenyataan nya sampai akhir jaman, dalam ilmu npengetahuan, sejarah, bukti-bukti kebesaran Tuhan lainnya, sehingga dengan pembuktian itu, seperti yang sudah-sudah, bahwa kaum kafirin malah lebih menjauh dan membenci islam(QS), dan Tuhan akan membuat benteng yang sangat tebal antara Alqurán dengan mereka.

Memang tafsir-tafsir tertentu yang khusus saya yakin sudah difahami oleh orang-orang tertentu seperti para warisatul anbiya dll, namun pembuktiannya di alam nyata tentu akan ber angsur-angsur sesuai dengan perkembangan daya fikir manusia hingga akhir jaman.

Jadi mungkin saja saya dan anda juga para ulama zuhud telah mengetahui apa yang akan terjadi yang akan datang sesuatu hal-hal yang tak mungkin untuk orang jaman ini.

Semoga Tuhan tetap memberi taufiq hidayah, dan shirat Almustaqiim, menjembarkan ilmu, dan mencukup kan rizqi.

Wassalam,

MUX SPARROW mengatakan...

Subhanallah... sungguh saya tidak layak menerima predikat2 yang Mas Wonkawan sebutkan di atas.. sungguh...

Buktinya saya sendiri baru ngeh maksud pernyataan Mas ini. :g:

Btw,
Adakalanya menunjukkan sikap tegas itu baik dan perlu diterapkan pada orang2 tertentu. Seperti halnya bersikap su'uzan ketika sedang mengawas ujian. Manfaatnya lebih banyak daripada mudaratnya. InsyaAllah.

Ada beberapa orang di luar kita yang tanpa sadar menggiring khalayak pada kebingungan; tanpa sadar telah ikut andil mengaburkan kebenaran hakiki dengan kontaminasi kebenaran nisbi (yang sandarannya bersumber dari kustomisasi akal-budi pribadi, amanat agung leluhur, dan ajaran para nabi purba yang sumber otentiknya entah di mana). Padahal, penyusunan pertama mushaf Quran saja dilakukan setelah catatan campur-aduk para sahabat disingkirkan untuk menjaga kontaminasi2 semacam ini 'kan?!

Dan ini yang disukai trio laknatullah itu: Para penempuh jalan tanpa sadar telah terubah jarum kompasnya.

Memang benar, setiap keyakinan itu berasal dari Tuhan dan semua mengajarkan cara menuju dan sampai kepada Tuhan. Tetapi, kadar ketersampaiannya telah Tuhan tetapkan terjadi secara evolutif melalui urutan turunnya kitab2 langit. Kebijakan untuk mengombinasikan setiap keyakinan justru akan mempertumpul daya tembusnya menuju Tuhan.

Terima kasih dan amin atas doa, Mas. Demikian pula saya mohonkan untuk Mas Wonkawan. Semoga Allah Swt. melimpahkan karunia tanpa batas. Amin.

Anonim mengatakan...

Selamat subuh, muxlimo

ijin numpang nimbrung. saia ini orang bodo, drpd nanti tersesat dijalan g nanya2. Mendingan nanya muxlimo, siapa tahu jadi nambah ilmu.

Apakah kitab2 sebelum Al Quran merupakan tongkat estafet? Yang akhirnya tongkat estafet terakhir jatuh pada Al Quran. Pertanyaannya mengapa harus pake sistem estafe tapi memakai sistem marathon. Artinya satu agama dan satu kitab sejak Adam.

Kemudian dalam sistem estafet itu, seolah ada aturan main untuk dilarang lihat ke belakang. Jadi ya bawa lari saja tongkat paling akhir, tdk perlu lihat tongkat sebelumnya. Namanya juga manusia, dilarang malah diterjang. Diberi hukum ya buat dilanggar. Tetapi jika dilihat dari segi yang lain, bila kita mau membedah semua tongkat estafet yang ada. Sebagai pembuktian bahwa berasal dari sumber yg sama. Maka kita akan menemukan esensi atau root yang sama.

Itu saja dulu, kapan2 disambung pertanyaan yg lain. Mohon maaf pertanyaannya dangkal, maklum orang sedang belajar

MUX SPARROW mengatakan...

hai, makasih udah sudi mampir di sini.. maaf baru balas sekarang, sistem notifikasi di tempat ini kurang bagus jadinya saya baru ngeh ada komen baru di sini :a: maaf ya...

Oya, hakikatnya kita semua ini makhluk bodoh, yang baru tau kalau udah diberitahu sama Allah dan kalau kata Einstein, gak ada pertanyaan dangkal, soale kata dia: "Sebuah pertanyaan itu lebih mengguncang daripada seribu jawaban." :c:

Mengapa harus memakai sistem estafet? Sebenarnya yang paling pantas menjawab ini adalah Allah sendiri. Tapi okelah, kita bisa berlogika bahwa sistem yang instan itu hanya dimiliki Pencipta (kun fa ya kun), sedangkan untuk yang namanya ciptaan, Allah tentukan terikat dengan waktu; melalui proses.

Nabi Adam a.s. dan keluarganya adalah kelompok manusia pertama. Masalah yang dihadapi, jelas berbeda dengan umat akhir zaman seperti kita. contoh kecil saja:
Pada era Nabi Adam, hukum inses itu halal. maklum, penduduk Bumi juga baru satu keluarga (tapi ingat, ini juga perintah Allah, bukan hasil olah budi dan rasa dari pribadi Nabi Adam).
Kalau sekarang, keturunan hasil perkawinan inses pasti lahir cacad karena anomali genetis (dan anomali etis?).

Di sisi lain, Nabi Adam 'kan juga makhluk fana, punya batas ajal. bisa aja tanpa sistem estafet kalau Nabi Adam ditentukan seperti Iblis Laknatullah. Kayaknya si Iblis sampe sekarang gak pernah nulis kitab najis, soale dianya masih idup dan bisa langsung koar-koar di depan pengikutnya... :f:

Gatau kalo di agama laen, kalo di Islam sih, justru dianjurkan menoleh ke "belakang" dan mengambil pelajaran dari sejarah. Buktinya muslim wajib beriman kepada kitab2 sebelumnya itu dan dianjurkan saling menasehati dan bermusyawarah, bahkan dengan para nonmuslim.
An-Nisa,136:
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ ءَامِنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَـٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلۡڪِتَـٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبۡلُ‌ۚ وَمَن يَكۡفُرۡ بِٱللَّهِ وَمَلَـٰٓٮِٕكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَـٰلاَۢ بَعِيدًا (١٣٦)
"Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya"

Al-Imran, 64:
قُلۡ يَـٰٓأَهۡلَ ٱلۡكِتَـٰبِ تَعَالَوۡاْ إِلَىٰ ڪَلِمَةٍ۬ سَوَآءِۭ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَكُمۡ أَلَّا نَعۡبُدَ إِلَّا ٱللَّهَ وَلَا نُشۡرِكَ بِهِۦ شَيۡـًٔ۬ا وَلَا يَتَّخِذَ بَعۡضُنَا بَعۡضًا أَرۡبَابً۬ا مِّن دُونِ ٱللَّهِ‌ۚ فَإِن تَوَلَّوۡاْ فَقُولُواْ ٱشۡهَدُواْ بِأَنَّا مُسۡلِمُونَ (٦٤)
Katakanlah: "Hai AhliKitab, marilah [berpegang] kepada suatu kalimat [ketetapan] yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak [pula] sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri [kepada Allah]".
Jelas root-nya sama, paling gak bisa diliat dari silsilah keturunan Nabi Ibrahim a.s.

Hukum khitan (bersunat) sebagai perjanjian abadi antara manusia dan Tuhan dimulai sejak masa Ibrahim a.s. setelah peristiwa "penyembelihan" Ismail. Hukum itu berlaku sampai akhir zaman. Hukum khitan tetap berlaku pada masa Daud, Sulaiman, Isa, hingga Muhammad.

Jelas ketemu esensi yang sama 'kan?! :c: apalagi kalau kita ingat, perintah menyembelih Ismail itu juga warisan hukum Nabi Adam a.s., prinsip 'berkorban' diri penanda ketundukan.

Semua agama dan keyakinan mengamini Adam sebagai manusia pertama. tapi mengapa ada yang tidak mewajibkan berkhitan, misalnya? berarti yang tidak satu root itu yang mana?

Anonim mengatakan...

Terima kasih atas jawabannya.

Tetapi malah menimbulkan pertanyaan baru. Apakah sumber yg sama itu begitu tidak teliti, sampai2 kitab harus dilakukan revisi. Yg menjadi pertanyaan, kitab ini mengikuti perilaku manusia atau perilaku manusia mengikuti kitab?

Jika disimpulkan root yang sama. Berarti Tuhan itu sama untuk agama2 sebelum islam. Sistem estafet ini yang menjebak para pelaku agama. Ketika Tuhan dlm agamanya yg paling benar. Setuju atau tidak, begitu kenyataan yang ada. Toh kalo dijawab dengan alasan kalo sang adam itu fana, apakah sang muhammad juga tidak fana?

Mohon maaf si bodoh ini banyak bertanya

MUX SPARROW mengatakan...

Begini Bung Rumput..
Adalah kehendak Tuhan menentukan kitab2 terdahulu HANYA untuk satu kaum saja.. kaum Musa untuk pengikutnya, dll..sebagai ujian buat para umat itu..ternyata pada lancung di ujian... lebih banyak yang ingkar daripada yang beriman.

Dan, Tuhan sebagai Pencipta Yang Mahatahu, jelas menetapkan kitabnya sesuai dengan kebutuhan manusia..tapi paradigmanya BUKAN berarti Tuhan ngikutin maunya mahluk, ini justru jadi BUKTI kasih sayang Tuhan...ngasih amanat sesuai dengan pencapaian manusia.
Kita aja kalo ngangkat jemuran, kan nunggu kering dolo... :f:

Quran dijadikan kitab penyempurna dan terakhir karena kita ini hidup di akhir zaman (info ini dari Firman dan Ketetapan Tuhan juga)

Ini jadi bukti juga betapa Allah itu MAHAKUASA, saking Kuasanya hingga Allah bisa mengontrol dan tidak didikte oleh KEKUASAAN-NYA SENDIRI, Allah sangat sanggup untuk menetapkan lain dari bahasan kita ini... (Di Islam, Allah punya sifat WAJIB, MUMKIN, DAN MUSTAHIL)

Memang Muhammad juga fana..tapi liat zamannya, dong Bro.. Lihat ke belakang,
TAURAT disusun justru pada saat Musa a.s. sudah tiada dan salinannya tercecer ke mana2...disimpen sama sekian banyak orang dalam bentuk bagian2 (suhuf) ..dan yang dikeluarkan jadi kitab Taurat justru HANYA yang sesuai dengan nafsu mereka...
INJIL disusun 200 tahun setelah Isa a.s. diangkat ke hadirat-Nya. itu pun terpisah2 dan ditulis bercampur dengan pandangan pribadi para muridnya. (Padahal nabi Isa tidak pernah menyuruh untuk menyalinnya soale beliau sadar, kehadirannya bukan untuk menghapus hukum Musa.):b:

Kenapa malah Quran yang penutup kitab langit?
Soale orang2 sezaman Muhammad pada waktu itu punya tradisi hapalan yang kuat dan sudah ada kesadaran untuk menjaga kemurnian ayat suci, makanya syair2 kuno dari zaman itu juga masih ada sampe sekarang.
Fakta sejarah bahwa Muhammad adalah nabi yang beruntung dikaruniai Allah para pengikut yang setia, tidak seperti kaum Musa yang ingkar, dan para murid Isa yang kabur meninggalkan nabinya waktu mau ditangkap.

Jadi, Muhammad boleh tiada, tapi kitabnya sudah tersusun murni ketika beliau masih ada. :d:

Sistem estafet menjebak orang beragama dari sisi mananya tuh??? :c:

Anonim mengatakan...

hahaha .. saia yg bodoh ini memang hanya berpikir pendek. kalo boleh dilanjut ...

berarti kitab2 itu diturunkan berdasarkan zaman kaum tertentu. timbul lagi pertanyaan baru, kenapa kitab yg disebut kitab akhir jaman itu tidak diturunkan menunggu peradaban manusia maju seperti skarang ini. malahan g perlu orang dng hapalan kuat utk jaman skarang. tinggal ketik dan upload .. :D , toh yg tau akhir jaman juga Tuhan.

apakah anda mau bukti sistem estafet yg menjebak para pelaku agama?

mohon maaf kalo saia balik bertanya. apakah benar semua pengikut agama sebelum islam sudah musnah 100%? bayangkan anda menjadi salah satu dari mereka, kemudian diberitahukan pd mereka bahwa kitab yg kalian pegang telah uzur. apakah mereka akan percaya 100%? sedangkan jika diberitahukan pada anda kitab yg anda pegang skarang anda pegang telah uzur. bisa saya jamin 100% anda tdk akan percaya. saia harap bisa dimengerti simulasi diatas.

sedikit komen untuk judul yg anda tulis, allahisme. Isme sudah menjadi umum untuk diterjemahkan sebagai faham. Liberasisme, sosialisme, humanisme, komunisme, adalah faham2 yg diciptakan oleh pemikiran manusia. Ketika allah diberi imbuhan isme, berarti allah telah dapat diterjemahkan oleh pemikiran manusia. Padahal menurut saia pribadi, kata "maha" yg disandangkan hanyalah pendekatan dari kosakata manusia yg terbatas. Bukan berarti "maha" itu dapat diterjemahkan dalam pemikiran manusia. Kemudian jika semua agama memiliki root yang sama. Boleh dong kalo judul diatas disamakan dengan mahapengasihisme, godisme, zenisme, gustiisme, sanghyangisme, pangeranisme, dll isme. Toh itu juga nama2 tuhan dalam konteks kosakata manusia.

MUX SPARROW mengatakan...

hmm... beginih..jauh sebelum zaman Muhammad, peradaban manusia itu sudah pernah mencapai puncaknya, tapi hanya dari sisi pencapaian duniawi. Anda tahu peradaban, Mesir Kuno, Maya, dan Mohenjo Daro... peradaban2 ini diduga bahkan sudah di atas kita sekarang ini teknologinya. Mereka bisa membuat bangunan raksasa yang tidak hanya berguna sebagai bangunan, tapi juga berguna dari sisi astronomi dan berpengaruh pada manusia di bumi.
Kebudayaan India Kuno bahkan diduga punah akibat perang nuklir.

Nah, yang kurang apa?? IMAN. alias ketundukan pada Yang Maha. begitulah akhir setiap kaum yang otaknya dipake untuk ngelunjak. ini juga terjadi dari zaman para nabi sebelum Muhammad.
Jadi, ayat pertama Quran yang artinya: "Bacalah." bukan berarti nganggap manusia sampai zaman kerasulan itu bodoh dari segi iptek jasadi, tapi dari segi rohani.

Hehehe.. orang Islam bukan asal ngomong kalo bilang kitab2 terdahulu itu memang dipersiapkan sebagai tangga menuju Al-Quran. Penelitian filologis (yang pasti ilmiah secara universal) terhadap manuskrip2 kuno kitab2 sebelumnya telah membuktikan JUSTRU KITAB2 LAMA ITULAH YANG MERAMALKAN KEHADIRAN MUHAMMAD DAN QURAN.

Bahkan kitab2 suci kuno nonlangitan, seperti kitab Zoroaster, Hindu, Buddha jauh sebelum Zabur, Taurat, Injil dan yang sekelas Sastra Jendra SEMUA BERISI KABAR KEDATANGAN MUHAMMAD DAN QURAN.

Itulah saya bilang sebelumnya juga apa, bukan iman mereka yang mengingkari, tapi nafsu ego dan akal kaum2 itu yang menyembunyikan, mengganti, dan meng-korup kitab mereka sendiri demi TIDAK MENGAKUI MUHAMMAD.(perbuatan tidak fair ini tentu dilakukan para imam, bukan kaum awamnya)

JADI YANG JADI MASALAH DI SINI BUKAN MASALAH UZUR TIDAK UZUR. OKEYY..?! :c:

DAN BAGI PARA MUSLIM, BAHWA MEREKA MAU PERCAYA ATAU TIDAK PADA QURAN, ITU URUSAN MEREKA. URUSAN PARA MUSLIM ADALAH MENYAMPAIKAN WALAU HANYA SATU AYAT DAN MENJAGA AJARAN ISLAM AGAR TIDAK DIKEBIRI OLEH PERBUATAN ORANG2 JAHIL HAKIKI DENGAN ATAS NAMA:PLURALITAS UNIVERSAL.

lagian kalo isi Quran itu gak universal dan menerima pluralitas, yang Islam itu pasti cuma orang arab sekarang inih.. :f:

MUX SPARROW mengatakan...

Soal ALLAHISME, baca lagi alasan saya soal itu:
"Allahisme (Islam: Quran dan Hadis; ini cara saya menyebutnya dalam konteks oposisi terhadap -isme-isme di luar Islam)"

Dan jangan salah, Kata "ALLAH" BUKAN KOSAKATA BERASAL DARI MANUSIA. TUHAN PRIBADI YANG BILANG NAMA-NYA ADALAH TUHAN DI QURAN. (well, anda gak perlu percaya ini kalo bukan muslim yah..)

Jelas gak sama dong ALLAHISME dengan Zenisme, judaisme, dll. toh konsep TUHAN mereka juga gak sama ko sama Islam. :a:

NB: SILAKAN CEK DALAM SEJARAH: BAHKAN NAMA "MUHAMMAD" BELUM PERNAH DIPAKE MANUSIA SEBELUM MUHAMMAD BIN ABDULLAH YANG LAHIR DI ARAB PADA TAHUN GAJAH. :c:

MUX SPARROW mengatakan...

"root agama boleh sama, tapi penyimpangan pengamalannya telah membuatnya jauh sekali, bahkan gak bisa dibilang mirip."

silakan tes, jejerin 10 orang dalam barisan. biasanya pesan dari hulu ke hilir itu jadi jauh bangadh...apa masih bisa diterima yang begitu meski dari satu sumber??

makanya yang AMAT DIJAGA DI ISLAM ITU: KEMURNIAN AJARAN.

Makanya yang disayangkan Islam sama para ahli kitab itu adalah keteguhan menjaga ajaran dan kejujuran menerima ketentuan Tuhan.

Unknown mengatakan...

senang berdiskusi dengan anda yang mempunyai pengetahuan luas. bila semua umat muslim sperti anda, pastilah terwujud cita-cita islam sebagai rahmatan lil alamin. juga sebagai wujud tuhan yang maha pengasih yang telah melahirkan anda ditengah keluarga muslim. tidak usah dipedulikan anak-anak yang lahir ditengah keluarga yang beragama lain. atau lahir ditengah keluarga yang tidak beragama. apalagi anak yang menangis ditong sampah karena dibuang orang tuanya. toh semua kelak akan mempertanggungjawabkan sendiri2.

dan pasti senang menjadi anda. yang kelak telah dijamin surga dan dapat safaat dari sang muhammad. sedangkan kami masih harus berharap-harap cemas dari tuhan yang maha adil. karena entah dimana nasib kami kelak.

Unknown mengatakan...

sebenarnya sebuah pertanyaan besar dibenak saia. mengapa tuhan memberikan kalimat pembuka "bismillah hi ar rahman hi ar rahim" kenapa tidak dengan kalimat "bismillah hi al haq hi al halim"??

Unknown mengatakan...

sebagai penutup hanya ada alunan dari si rumput

kami hanyakah makhluk rendah
makhluk yang hampir sejajar dengan tanah
yang tidak memiliki pandangan luas
karena dikelilingi batu hitam yang menghalangi

tetapi ketika sinar matahari menyilaukan kami
dari sela-sela jejeran batu hitam
kami pun tahu matahari telah terbit
meski kami tak dapat melihat Sang Matahari

damai di bumi, damai di hati

Unknown mengatakan...

dilanjut lagi setelah anda bisa katam al quran dalam satu kali tarikan nafas ...

MUX SPARROW mengatakan...

Anak2 yang anda sebutkan ini:
"anak-anak yang lahir ditengah keluarga yang beragama lain".
bagi muslim yang baik adalah memperlakukan sesuai dengan hak-haknya. tidak perlu dipaksa masuk Islam atau dibenci karena pada masa Nabi juga itu yang terjadi.

"lahir ditengah keluarga yang tidak beragama."
Kewajiban seorang muslim menyampaikan walau hanya satu ayat dengan menyerahkan hasilnya (turunnya hidayah) semata2 atas kehendak Allah.

"apalagi anak yang menangis ditong sampah karena dibuang orang tuanya."
Kewajiban muslim dan nonmuslim menyantuni anak semacam ini. karena anak ini adalah korban peradaban, bukan korban Islam.

Belum dikatakan seseorang itu beriman jika dia tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. habluminannas.
---------

Bismillahi ar-Rahman ar-Rahim ini untuk mengingatkan selalu bahwa Allah itu Sifat utama-Nya adalah Kasih Sayang, bahkan pada para pendosa sekali pun. Ini insyaAllah agar setiap hamba-Nya tidak mudah berputus asa, terutama putus harapannya terhadap ampunan dan karunia-Nya.

ini didukung dengan hadis Qudsy:
"Jika hamba-Ku menghampiri-Ku dengan berjalan, Aku menghampiri hamba-Ku itu dengan "berlari".

"Sesungguhnya ampunan-Ku mendahului azab-Ku."

Makna al-Halim (penyantun) sudah tercakup dalam makna Pengasih dan penyayang itu. Bahwa Allah itu al Haq (Yang Benar) saya kira tidak perlu dibahas lagi, dianggap yang haq atau tidak, tetap Tuhanlah Dia.

well, soal ini hanya Allah yang paling tahu alasannya. karena penetapan arrahman arrahim ini semata2 kehendak-Nya.

-------
Alhamdulillah, bukan sekadar surga dan syafaat benar yang membuat para muslim senang. saya lebih bersyukur bahwa saya hidup di dunia ini dijadikan manusia (makhluk yang diberi kesempatan untuk mengalami pertemuan dengan Tuhan-Nya; bukan dijadikan kambing, pohon, atau lainnya) dan utamanya karena jiwa saya tenang dengan keyakinan yang tdk ada keraguan di dalamnya sehingga saya tidak memiliki kegelisahan tersembunyi, kekecewaan takbertambal, kebimbangan tak berujung, dan kesinisan yang dicari2. (bukan dengan kesombongan jika saya terpaksa katakan: saya sudah pelajari kitab2 suci agama langit dan nonlangit, termasuk zoroaster purba, semuanya mengembalikan saya pada Quran dan Islam).

-----
alunan dari rumput:
..sementara rumput lainnya tidak peduli
apakah ia di tempat terang atau gelap
serendah tanah atau setinggi terbang merpati
yang ia tahu Matahari takpilih kasih

..sementara rumput yang lain menyadari
di tempat terang atau gelap, tetap akar mereka bersatu
di perut bumi yang satu; esa.

tiada damai di bumi, jika damai di hati
bukan yang hakiki...

---------------

kalau begitu kita masih bisa lanjutkan diskusi ini kapan saja, alhamdulillah saya telah Allah karuniai dapat khatam Quran kurang dari setengah kedipan mata atau lebih cepat lagi..diucapkan dengan syukur, bukan dengan kufur. adapun Tuhan itu bukan hembus-tahan napas, bukan naik-turun, bukan masuk-keluar.

Unknown mengatakan...

jempol

Unknown mengatakan...

jempol ..., ketetapan Tuhan kok dipertanyakan ?

Unknown mengatakan...

NGANDHEL AE TIWAS MIKER...

Unknown mengatakan...

assalamualaikum...
wah wah dak kebayang kalo saya yang jawab pertanyaan pertanyaan2 seperti di atas,,,,salut salut

MUX SPARROW mengatakan...

alaikum salam wa rahmatullahi wa barakatuh, Mas Moerad..
Waduh, makasih atas dukungannya, Mas. Komen Mas ini yang mengingatkan saya untuk edit tampilan posting yang acakadut kemaren.. :8:

Salam kenal dan moga gak kapok main ke sini ya. to Mas Anam juga :25:

Anonim mengatakan...

kang mux . abdi bade naros yeuh.
pertama2 ulah aya su'udzon di antara kita he he

mau nanya ni.

di atas kan di sebutin ya bahwa "Dan adalah sifat umum para wali berjihad secara bergerilya..."

nah pertanyaannya cuma satu kata "why?"

kenapa harus bergerilya? supaya apa?

http://lh6.googleusercontent.com/-03SePZBireE/ULpkLsg1uKI/AAAAAAAAHkI/8jJOWJf6mTg/s76/salam.gif

Unknown mengatakan...

salam kenal ya mas daiko, jawabannya gampang ini. cari aja di google keywordnya "manfaat perang gerilya" dan "kelemahan perang terbuka" :) hihihi

Unknown mengatakan...

kalau sudah bisa khatam quran satu taikan nafas trus kenapa? ada yang "wow" gitu?

Unknown mengatakan...

mau nanggapi sedikit :

"bila semua umat muslim sperti anda (Kangmux), pastilah terwujud cita-cita islam sebagai rahmatan lil alamin."

Amiin ya robbal alamin...makanya beliyau (Kangmux) buat blog ini utk meluruskan kembali KEBENARAN yg sekarang ini jamak diselewengkan oleh banyak ajaran2 PEMBENARAN di luar sana yang membuat bias sesuatu yang sudah jelas.

"tidak usah dipedulikan anak-anak yang lahir ditengah keluarga yang beragama lain. atau lahir ditengah keluarga yang tidak beragama. apalagi anak yang menangis ditong sampah karena dibuang orang tuanya. toh semua kelak akan mempertanggungjawabkan sendiri2."

makanya, bung rumput kalau belajar agama jangan setengah2. tuntaskan dong. masa ga tahu sih kalau di Islam diperintahkan memberi makan anak yatim? bahkan di zaman rasulullah KAFIR JIMMI itu dilindungi hak nya oleh rasulullah. begitu pula dengan perintah SYIAR, di Qur'an disebutkan bahwa Muhammad itu tiada lain adalah pemberi peringatan. Begitu juga halnya dengan kangmux yg menulis blog ini sebagai bentuk syiar tulisan, yang pastinya ini bukti nyata bahwa beliyau PEDULI kepada anak-anak yang lahir ditengah keluarga yang beragama lain atau lahir ditengah keluarga yang tidak beragama atau anak yang menangis ditong sampah karena dibuang orang tuanya, DENGAN HARAPAN MEREKA MEMBACA TULISAN INI dan KITA TENTUNYA.

"dan pasti senang menjadi anda. yang kelak telah dijamin surga dan dapat safaat dari sang muhammad."

dari ucapan anda diatas, saya bisa pastikan anda bukan muslim. karena tidak sepantasnya seorang muslim berkata2 seperti itu kepada Baginda Rasulullah. setidaknya anda kejawen lah ya. karena di kejawen ada juga KULHU GENI (mungkin bisa sekali tarik napas tuh bacanya)

Unknown mengatakan...

bukan "bismillah hi ar rahman hi ar rahim"
tapi "bismillahi ar rahman ar rahim"

baca basmalah aja anda salah.

Unknown mengatakan...

"tetapi ketika sinar matahari menyilaukan kami
dari sela-sela jejeran batu hitam
kami pun tahu matahari telah terbit"

iya kali, mudah2an anda tahu matahari telah terbit. matahari ga pernah tenggelam koq. baik secara zahir maupun batin. pikir.

Anonim mengatakan...

wah makasi kang arbi jadi lebih cerah lagi ni setelah baca penjelasannya

khusus nya pas bab pertanyaan soal "anak lahir non muslim dan anak (maaf) tong sampah"

-Kang Oncom-

Unknown mengatakan...

"Apakah sumber yg sama itu begitu tidak teliti, sampai2 kitab harus dilakukan revisi."

maksud pertanyaan ini apa? anda ingin memuaskan akal anda ya? saya menangkap pertanyaan ini sebagai QUESTIONING GOD (meragukan Tuhan). Akal cuman secuil aja sok mau mempertanyakan Tuhan. sebenarnya banyak koq sampai sekarang hal2 yang ga masuk akal. sekarang saya nanya dulu ke anda, tolong dijawab:

1. kenapa oksigen ga lepas keluar angkasa dan malah tetep di bumi?
2. kenapa semua benda yg dilempar ke atas selalu jatuh ke bumi?

Bagi saya apapun jawaban dari ilmuwan dan istilah2 barunya yg bersifat scientific tetap saja PEMBENARAN bukan KEBENARAN dari pertanyaan di atas.

Contoh sederhananya gini aja lah: Sekarang kalau saya angkat tangan saya, lalu anda bertanya kenapa saya angkat tangan? lalu anda mulai menafsirkan dengan akal anda : mungkin pegal, mungkin ingin mengajukan pendapat, mungkin ingin pesan nasi goreng, mungkin ini, mungkin itu, apapun jawabannya tetap saja MUNGKIN-MUNGKIN. You Are Qustioning Me. Padahal SEJATINYA yg tahu kenapa saya angkat tangan ya cuma saya sendiri. Gimana kalau saya bilang: saya angkat tangan karena ingin menampar anda agar anda ter-sadar dari semua omong kosong anda?

Itu baru Kehendak saya lho, apalagi anda ingin menafsirkan Kehendak Tuhan. Kenapa Tuhan begini, kenapa Tuhan begitu? TUHAN SAJA LAH YANG TAHU AKAN KEHENDAKNYA. TITIK. Tidak ada lagi "MUNGKIN-MUNGKIN" sesudah itu. Sami'na Wa Atho'na sajalah. (DENGAR DAN TAAT).

"Sistem estafet ini yang menjebak para pelaku agama."

Saya kira tadinya anda ini muslim. tetapi setelah baca tulisan ini barulah saya tahu anda tidak beragama.

Unknown mengatakan...

memangnya Agama Allah sebelum ada Nabi Muhammad tidak Islam ya ^^ seru euy nyimak... sembari ngiklan ^^ http://www.kaze-kate.net/2012/12/agama-universal-namun-bukan-liberal.html

Unknown mengatakan...

Alhamdulillah,, dpt pencerahan lagi atas izin Allah,, hehehe,, luarbiasa Bang,,:8:

kyaknya Bangmux makin ganteng az,, :4:

Unknown mengatakan...

hihihi sekedar sharing kang. pertanyaan bang rumput itu kalau tidak diluruskan bisa jadi virus kemana2. bukannya membuat orang makin mantap duduk di TAUHID dengan ISLAM sebagai syariat, malah bikin orang jadi goyang dan bingung. dasar setan.

Oncomnya digelar dong kang, tar ane yg buatin kupi hangatnya yah..hehehe monggoo... http://lh4.googleusercontent.com/-esPfNBJOoTo/UHWB9xMnrWI/AAAAAAAAGKU/LE77KoCx-Fs/s18/kupi-nanas.gif http://lh4.googleusercontent.com/-esPfNBJOoTo/UHWB9xMnrWI/AAAAAAAAGKU/LE77KoCx-Fs/s18/kupi-nanas.gif

MUX SPARROW mengatakan...

:4: juga :}}

Anonim mengatakan...

yups..
betul zaman sekarang fitnah dunia mule bertaburan..

haha siiiiip sediain aja nasinya yang pulen.. sama goreng ayamnya :3:

Unknown mengatakan...

waduh, jadi nambah nasi n ayam guring ya? wkwkwk ayam siapa lagi yg mau di"culik" nih.hihihi

Unknown mengatakan...

selama ini paham kebatilan semakin merajalela n eksis. apalagi ide2 mereka sudah ditanamkan sejak lama, takutnya kalau tidak di-counter akan jadi kebenaran yg diterima umum.

sememntara dilain pihak banyak sahabt2 kita pemegang ilmu HAQ menyembunyikan diri dengan alasan RAHASIA dan TEGA melihat saudara2nya para "pencari" dibantay dengan paham kebatilan n tersesat, bingung, dan makin terpuruk bukannya makin menemukan kedamaian sejati.

Kangmux n abah siradj n kita semua disini tampil untuk membuka RAHASIA dengan niat meluruskan paham PEMBENARAN menjadi paham KEBENARAN. mengungkap hal2 yg "dianggap" tabu, setajam SILAT. http://lh3.googleusercontent.com/-8wtXl5v8lW8/UFXgsebsyCI/AAAAAAAAFvs/oJaS8vE-Vwk/s128/gituloh.gif

Kang Oncom mengatakan...

mudah2an kita semua selalu diberi petunjuk Allah SWT. amiin.

tp gak enak bener terakhirnya :3:

-Kang Oncom-

Anonim mengatakan...

http://lh6.googleusercontent.com/-03SePZBireE/ULpkLsg1uKI/AAAAAAAAHkI/8jJOWJf6mTg/s76/salam.gif

sangat keren

MUX SPARROW mengatakan...

http://lh5.googleusercontent.com/-NyfcNUQUYYA/ULpkRODStNI/AAAAAAAAHmA/pS9ZZXWpcWU/s74/wsalam.gif sekeren yang komeng di atas :D

 

Barangsiapa menghendaki kebaikan bagi dirinya, niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya. (Q.S. Al-Insan:29)

Copyright © Pusaka Madinah| Peta Situs | Designed by Templateism